Sunday, February 9, 2025

Anti FOMO Club

 ﷽

Kajian Kak Yogi.

Parenting Bandung ISlamic Club. (BiSC)

Apakah benar apabila seorang ayah tidak memiliki peran yang besar dalam pendidikan anak maka akan memberikan dampak yang besar ? Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, seorang ulama dan ahli fikih terkenal dalam Islam, peran seorang ayah dalam pendidikan anak sangatlah penting. Dalam kitabnya, Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud, Ibnul Qayyim menekankan bahwa tanggung jawab mendidik anak tidak hanya dibebankan pada ibu, tetapi juga pada ayah. Ayah memiliki peran krusial dalam membentuk karakter, akhlak, dan kepribadian anak.

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa jika seorang ayah mengabaikan perannya dalam pendidikan anak, hal ini dapat memberikan dampak negatif yang signifikan. Anak mungkin kehilangan figur yang kuat dan bijaksana dalam hidupnya, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional, spiritual, dan sosialnya. Ayah adalah sosok yang seharusnya memberikan bimbingan, perlindungan, dan teladan dalam hal kebaikan dan ketakwaan.

Apabila anak telah menginjak usia remaja maka peran ayah akan semakin penting, adapun tema hari ini adalah Parents Team Work, Dalam kitab "Kaifa Turabbi Abnaaka" (كيف تربي أبناءك) salah satu karya yang membahas tentang metode pendidikan anak dalam Islam. Penulis kitab ini adalah Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu :
1. Bermain pada 7 tahun yang pertama.
2. Didiklah pada 7 tahun yang kedua.
3. Bersahabat pada 7 tahun berikutnya.

Pada fase ke 3 ini tidak dikekang namun diajarkan, ditemani dan didampingi, pada tahap ini juga kapasitas sexual setiap anak berkembang, ini yang harus menjadi perhatian dari orangtua, mereka harus dipenuhi kebutuhan perhatian dan cinta dari orangtuanya dan dipahamkam aqidah untuk mengetahui hal yang haram, dan hal yang berbahaya apabila mereka mencari kebahagiaan melalui media sosial yang banyak memberikan dampak negatif pada pola pikirnya (Brain Rooting).

Pada hasil journal 2024 kecanduan pornografi terjadi dari usia 10 tahun, dalam hasil survey yang lain udia 9 - 11 tahun sudah pernah melihat pornografi.

Fase tumbuh kembang remaja terdapat beberapa kebutuhan :

1. Fase membentuk harga diri dan identitas diri.

Hal ini dapat dicapai dengan membangun komunikasi yang baik dalam keluarga, membangun kepercayaan dengan anak, dan bersikap konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tidak mampu mendapatkan hal ini mereka akan kehilangan kemampuan mengenal identitas dirinya / misidentity. Bagaimana membangun karakter ini pada anak ? :
1) Membangun komunikasi yang baik.
2) Memberikan bahasa-bahasa cinta, perhatian dan "act of service".
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:  
**خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي**  
(رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد)
Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
3) Menunjukkan kebanggaan terhadap anak. Apresiasi terhadap fase setiap keberhasilan anak sekecil apapun.
4) Komitmen dan disiplin terhadap aturan.
5) Fokus menemukan keterampilan dan minat mereka. Lakukan test dengan : ¹Membangun afirmasi & ²Mendorong minat mereka.

2. Fase intimacy / kedekatan personal.

Jurnal yang dipublish tahun 2024 kementrian kesehatan Indonesia angka bunuh diri yang tinggi didunia, bunuh diri merupakan pembunuh nomor 2 di Indonesia, dari penelitian pencetusnya adalah karena faktor percintaan. Berarti banyak masalah pemenuhan cinta dari keluarga yang kurang.

Intimacy harus diciptakan dan dibangun.
1) Orangtua kompak dalam berkomunikasi dan menunjukkan cinta.
2) Meningkatkan kualitas pembangunan diri anak.

Ajak anak berdiskusi dengan menanyakan :
1. Ceritakan tentang ayah dan bunda.
2. Ceritakan kelebihan dirinya.
3. Kelak apa yang mereka inginkan / cita-citakan.

Penggunaan gadget terbagi menjadi 2 hal yang perlu diperhatikan orangtua :
1. Safety : waktu, do and don't dan pemilihan konten.
2. Professional : penggunaan gadget menghasilkan konten yang baik dan tidak melanggar syariat.

Barakallahu fikum
Wa Jazakumullahu khair.


No comments:

Anti FOMO Club

 ﷽ Kajian Kak Yogi. Parenting Bandung ISlamic Club. (BiSC) Apakah benar apabila seorang ayah tidak memiliki peran yang besar dalam pendidika...