Wednesday, December 18, 2024

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala

Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung

Hadist 11 : Doa Orangtua Buat Anaknya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
"ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ."

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata : Rasulullah ﷺ bersabda :
"Tiga doa yang akan dikabulkan tanpa keraguan di dalamnya: doa orang yang terzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua untuk anaknya."
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Hadist ini memberikan faidah :
1. Pentingnya doa bagi rumah tangga, dan salah satu kunci kebahagiaan rumah tangga adalah doa.
Ucapan Ibnu Taimiyah :
الدُّعَاءُ مِفْتَاحُ كُلِّ خَيْرٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.
"Doa adalah kunci segala kebaikan di dunia dan akhirat."

2. Allah mengabulkan doa dan memerintahkan kita untuk berdoa. Dalil Al Qur'an :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
"Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.'"(QS. Ghafir: 60).

3. Orang shaleh terdahulu juga berdoa meminta hal ini
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.'(Surat Al-Furqan: 74)

Dalam hadist ini ada 3 golongan yang tidak ditolak doanya :
1) Doa orang terdzalimi.
اِتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
"Takutlah kalian terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doa tersebut dengan Allah." (HR. Bukhari, no. 1496; Muslim, no. 19).
2) Doa orang musafir.
3) Doa orangtua untuk anak.

Keluarga adalah investasi yang paling berharga, dan hendaknya sering mendoakan pasangan kita, anak kita, keluarga kita dan orangtua kita. Jangan pernah mendoakan keburukan pada anak-anak kita, yang dapat merubah anak kita adalah Allah. Karena hanya Allah yang fapat memberikan hidayah

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."(QS. Al Qasas 56).

Hadist 12 : Anjuran Memperbanyak Keturunan

تَزَوَّجُوا الودودَ الوَلودَ، فإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Menikahlah dengan wanita yang penyayang lagi subur, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat.
(HR. Ibnu Majah, no. 1405; Shahih menurut Al-Albani).

Fadillah dari hadist ini :
1) Anjuran menikah. Diantara tujuan syariat menikah adalah :
- Menyalurkan syahwat, menjadi wajib apabila ketika ditunda dapat menyebabkan mudharat.
- Memperoleh keturunan, karena anak investasi dunia akhirat.
- mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.
2) Anjuran memperbanyak keturunan.
3) Anjuran menikahi wanita yang penyayang & subur (juga kriteria lain yaitu akidahnya baik dan ahlaknya baik). Apabila wanita yang dinikahi adalah janda maka dapat dibuktikan dengan anak dari suami sebelumnya, namun apabila gadis maka dengan melihat dari ibunya atau keluarganya.
4) Larangan KB yang permanen, kecuali terdapat hal yang bersifat darurat, contohnya apabila dapat mengancam nyawa sang ibu apabila mengandung lagi.
كُنَّا نَعْزِلُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ فَلَمْ يَنْهَنَا
Kami melakukan azl pada masa Rasulullah ﷺ, dan hal itu sampai kepada beliau, namun beliau tidak melarang kami. (HR. Muslim, no. 1440).

Hadist 13 : Keluarga Adalah Tanggung Jawab Bersama.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
"كلكم راعٍ وكلكم مسؤولٌ عن رعيته، الإمام راعٍ ومسؤولٌ عن رعيته، والرجل راعٍ في أهله ومسؤولٌ عن رعيته، والمرأة راعيةٌ في بيت زوجها ومسؤولةٌ عن رعيتها، والخادم راعٍ في مال سيده ومسؤولٌ عن رعيته، فكلُّكم راعٍ وكلكم مسؤولٌ عن رعيته."
Rasulullah SAW bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinannya. Penguasa adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai rumah tangganya. Seorang budak adalah pemimpin dalam harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban mengenai harta tuannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kepemimpinannya." (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)

Dalam hadist ini masing-masing kita adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawabannya, dan kepemimpinan itu bertingkat-tingkat, kepemimpinan ada yang luas dan ada yang kecil, maka hendaknya setiap kita meniatkan untuk ibadah dan fokus pada tanggung jawab kita, terlepas dari yang lain menjalankan tugasnya ataupun tidak (tidak menunggu timbal balik). Contohnya adalah istri fir'aun yaitu Asiyah yang menjalankan kewajiban sebagai seorang istri, begitu juga Nabi Nuh dan Nabi Luth yang tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang suami meskipun istrinya kafir dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri. Kelak kita akan diminta pertanggung jawaban atas kewajiban masing-masing.
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
"Dan tidaklah seorang yang berdosa memikul dosa orang lain." (Al-Isra' 17:15)

Diantara kewajiban Suami :
1) Menafkahi keluarganya, dengan nafkah yang halal
2) Melindungi anak dan istrinya, terutama dari api neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوْا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُوْنَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang keras lagi garang, yang tidak mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan.(At-Tahrim 6)
3) Berahlak baik pada keluarga.

Diantara kewajiban Istri :
1) Menunaikan hak suami atas dirinya.
2) Menyenangkan suami.
3) Bersyukur atas kebaikan suaminya.

Hadist 14 : Memilih Nama Terbaik Untuk Anak.


عَنْ مُسَيْبِ بْنِ حَزْنٍ قَالَ: "إِنَّ أَبِي حَزْنًا رَجَعَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: مَا اسْمُكَ؟ فَقَالَ: حَزْنٌ، فَقَالَ: "أَنْتَ سَهْلٌ". فَقَالَ : "لَا أُحِبُّ أَنْ أُغَيِّرَ اسْمَ أَبِي". فَقَالَ إِبْنُ مُسَيْبٍ: "فَفَجَعَتْنَا الْمُصِيبَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ".
Dari Musayyib bin Hazn, ia berkata: "Ayahku datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم, lalu Nabi bertanya kepadanya: 'Siapa namamu?' Ia menjawab: 'Hazn (kesedihan)'. Kemudian Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Engkau adalah Sahl (kemudahan)'. Ayahku menjawab: 'Saya tidak akan mengubah nama pemberian ayahku'. Ibnul Musayyib berkata: 'Oleh karenanya, kesedihan selalu menyelimuti kami setelah itu'."

Hadist ini menunjukkan pentingnya memilih nama dengan makna yang baik, karena nama adalah bentuk dari doa.

Diantara contoh nama yang baik :
1) Disandarkan kepada nama-nama Allah.
2) Nama-nama para Nabi.
3) Nama-nama para Sahabat.

Hadist ini juga menunjukkan anjuran untuk mengubah nama-nama yang memiliki makna yang buruk, atau nama orang kafir dan simbol kekufuran.

Hadist 15 : Sebaik Baik Istri

أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "خَيْرُ النِّسَاءِ الَّتِي تَسُرُّك إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا، وَتُطِيعُك إِذَا أَمَرْتَهَا، وَتَحْفَظُكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ."
Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Istri yang terbaik adalah yang menyenankanmu ketika kamu melihatnya, yang taat kepadamu ketika kamu memerintahkannya, dan yang menjaga kehormatan dirinya serta harta suaminya.'"

Kriteria istri sholehah (sholehah : baik dalam agamanya & baik dengan sesama manusia) :
1) Taat kepada suaminya, selama perintah suami tidak melanggar syariat. Perintah suami terbagi menjadi 3 :
- Perintah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya.
- Perintah bertentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya.
- Perintah yang tidak ada dalam syariat namun juga tidak dilarang syariat.
Ketaatan istri pada suami adalah faktor utama masuk surga
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
"Apabila seorang wanita mendirikan shalat lima waktunya, berpuasa pada bulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.'"
2) Menyenangkan tatkala suami memandang, maksudnya :
- Berdandan untuk suaminya.
- Ramah dan tersenyum menyambut suami.
3) Menjaga kehormatannya, terutama ketika ditinggal pergi suaminya.
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
Maka wanita-wanita yang saleh adalah mereka yang taat dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).(QS An Nisa 34)
4) Pandai mengatur keuangan, yakni tidak boros dan tidak pelit.
وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.(QS Al Furqan 67)

Barakallahu fikum
Jazakumullahu khair


No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...