﷽
Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala
Masjid Al-Aziz Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung
https://m.youtube.com/watch?v=XD26UHtZOCE
5) Meminta pendapat wanita sebelum menikah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
الأَيِّمُ أَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا، وَالْبِكْرُ تُسْتَأْمَرُ فِي نَفْسِهَا، وَإِذْنُهَا صُمَاتُهَا.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan seorang gadis dimintai izin tentang dirinya, dan izinnya adalah diamnya.
(HR. Muslim, no. 1421)
Faidah hadist ini adalah :
1. Bahwa menikahi wanita harus dengan keridhoannya, tidak boleh dinikahkan secara paksa.
2. Boleh menikah dengan seorang janda.
6) Anjuran meringankan beban pernikahan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِنَّ أَعْظَمَ النِّسَاءِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُنَّ صَدَاقًا
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda :
Sesungguhnya wanita yang paling besar berkahnya adalah yang paling ringan maharnya.
(HR. Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)
Faidah hadist ini adalah :
1. Permudahkah pernikahan, zaman ini adalah zaman fitnah sehingga mempersulit pernikahan akan menimbulkan mudharat, dan dapat menimbulkan dosa.
2. Anjuran meringankan mahar, dan ringannya mahar adalah keberkahan. Kaidah memilih mahar bahwa semua hal yang halal dan dapat diperjualbelikan maka sah dapat digunakan sebagai mahar.
3. Mempemudah mahar, memiliki faidah :
- Mengamalkan sunnah Rasulullah.
- Mempermudah pernikahan, dan diantara pendapat ulama menikah adalah salah satu kunci rizki.
- Menjadikan timbulnya kasih-sayang antara suami istri.
7) Menunaikan persyaratan dalam nikah.
إِنَّ أَحَقَّ الشُّرُوطِ أَنْ تُوفُوا بِهِ مَا اسْتَحْلَلْتُمْ بِهِ الْفُرُوجَ
“Sesungguhnya syarat yang paling berhak untuk kalian penuhi adalah yang membuat kalian menghalalkan hubungan (suami-istri).”
(HR. Bukhari no. 2721 dan Muslim no. 1418)
Hal ini karena akad nikah adalah hal yang sangat tinggi atau mulia. Persyaratan nikah terdapat 2 macam :
1. Persyaratan yang sahih : (1) Tidak bertentangan dengan syariat (2) Bertentangan dengan tujuan akad.
2. Persyaratan yang fasik : (1) bertentangan dengan syariat (2) Bertentangan dengan tujuan akad.
Faidah hadist ini :
1. Seorang muslim terikat dengan persyaratan/ perjanjiannya.
الْمُسْلِمُونَ عِنْدَ شُرُوطِهِمْ
"Kaum Muslimin terikat dengan persyaratan mereka." (HR. Abu Dawud no. 3594, Tirmidzi no. 1352, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
8) Wali dan saksi dalam pernikahan.
لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ وَشَاهِدَيْ عَدْلٍ
Tidak sah nikah kecuali dengan wali dan dua saksi yang adil.(HR. Al-Baihaqi dan Ad-Daruquthni)
Fadillah hadist ini :
Salah satu syarat pernikahan adalah ada wali dan 2 saksi yang terpercaya. Wali yang dimaksud disini adalah wali bagi perempuan, ini adalah pendapat jumhur ulama, kecuali Mazhab Imam Abu Hanifah.
Dan dianjurkan untuk mengumumkan pernikahan
إِذَا تَنَاكَحْتُمْ فَأَعْلِنُوا النِّكَاحَ
Apabila kalian menikah, maka umumkanlah pernikahan itu.(HR. Ahmad dan Hakim)
9) Mendoakan istri.
إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا، فَلْيَأْخُذْ بِنَاصِيَتِهَا، وَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ، وَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang pembantu, maka hendaknya ia memegang ubun-ubunnya, lalu berdoalah memohon keberkahan, dan ucapkanlah: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan apa yang Engkau ciptakan padanya."
(Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 2130 dan Ibnu Majah no. 1918)
Fadilah hadist ini :
1) Hendaknya seorang suami / istri banyak berdoa untuk dirinya dan keluarganya.
2) Bergantung pada Allah dalam setiap urusan.
10) Doa keberkahan untuk kedua mempelai.
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
"بارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ"
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallāhu 'anhu, ia berkata :
Rasulullah ﷺ bersabda :
Semoga Allah memberikan berkah kepadamu, semoga Allah memberikan berkah padamu, dan semoga Allah menyatukan kalian berdua dalam kebaikan.
(Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 1081 dan Abu Dawud no. 2131).
Fadilah hadist ini :
1. Hendaknya mendoakan istri sesudah akan nikah.
2. Mendoakan keberkahan karena dalam kehidupan selalu ada saat susah maupun senang.
Barakallahu fikum.
Jazakumullahu khair.
Wednesday, November 27, 2024
40 Hadits Seputar Keluarga Samawa (Bagian 2)
Saturday, November 23, 2024
Ciri Qolbun Salim (1)
﷽
Ustadz Ahmad Bazher hafizahullohuta'ala.
Masjid Al Aziz
https://www.youtube.com/live/MA2uRq2HBDQ
Terdapat beberapa ciri dari Qalbun Salim :
1) Mencintai Allah.
Surah Asy-Syu’ara’: 88-89 :
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ. إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih (qolbun salim)."
2) Mengikuti Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam beragama.
Ali Imron 31 :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hadist :
عَنْ أَبِي نَجِيحٍ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
Dari Al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Wajib bagi kalian untuk mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham. Dan hati-hatilah kalian terhadap perkara-perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, dan dinilai sahih oleh Al-Albani).
Terdapat 5 perkara yang apabila selamat kita darinya maka akan mendapatkan qalbun salim :
- Selamat dari kesyirikan yang membatalkan tauhid.
- Selamat dari kebidahan yang menyelisihi sunnah.
- Selamat dari syahwat yang buruk yang menyelisihi syariat.
- Selamat dari kelalaian yang bertentangan dengan dzikir pada Allah.
- Selamat dari hawa nafsu yang menyelisihi ihlas dan ittiba pada nabi.
3) Benci kepada dosa dan maksiat.
Nabi mendefinisikan dosa dalam hadist :
الْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
"Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya." (HR. Muslim no. 2553)
Al Hujurat ayat 7 :
وَاعْلَمُوٓا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِى كَثِيرٍ مِّنَ ٱلْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ ٱلْإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ ٱلْكُفْرَ وَٱلْفُسُوقَ وَٱلْعِصْيَانَ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلرَّٰشِدُونَ
"Dan ketahuilah bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak urusan, benar-benar kamu akan mendapat kesulitan, tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus."
4) Sedih jika terluput dari amal shaleh.
Ketika seseorang terluput dari amal shaleh atau ibadah maka ia akan merasa sangat sedih dibandingkan kehilangan perkara dunia.
Pada masa perang Tabuk, adalah masa paceklik dan ekonomi dikota Madinah sedang paceklik saat itu, jarak ke Tabuk 750 km dan perang untuk menghadapi pasukan Romawi, Rasulullah memotivasi untuk bersedekah dan berangkat berjihad, dan terdapat 7 orang yang tak dapat berangkat jihad karena tidak mendapatkan perbekalan dan kendaraan sehingga sedih dan bercucuran air mata karena terluput untuk ikut berpartisipasi dalam perang.
Surat At Taubah 92 :
وَلَا عَلَى ٱلَّذِينَ إِذَا مَآ أَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَآ أَجِدُ مَآ أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ تَوَلَّوا۟ وَّأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمْعِ حَزَنًا أَلَّا يَجِدُوا۟ مَا يُنفِقُونَ
"Dan tidak ada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu supaya kamu memberi mereka kendaraan (untuk pergi berjihad), lalu kamu berkata, 'Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu,' lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan."
Pada perang ini Ustman bersedekah 100 ekor unta beserta pelana dan karpetnya, hal ini diulanginya sebanyak 3 kali. Hingga Rasulullah turun dari mimbar dan mengatakan sejak saat ini bebas apapun yang dilakukan Ustman ibn Affan. ( Sekira 10000 dinar yang disumbangkan).
Pada saat yang sama Umar bin Khattab pun berkata hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar dengan menyumbangkan setengah kekayaannya, namun disaat yang sama Abu Bakar menyumbangkan seluruh kekayaannya.
5) Semakin zuhud pada dunia dan semakin mendekatkan diri pada akhirat.
Al Imam Ibnu Rajab berkata dalam kitabnya Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam : Amalan sunnah yang paling sering dilakukan Rasulullah dan sahabatnya adalah dengan membersihkan hati, manggantungkan hati hanya pada Allah dan berharap hanya pada Allah, dan Zuhud pada dunia.
Zuhud adalah amalan hati, apa rahasia zuhud Imam Hasan Al Basri terhadap dunia :
1. Aku mengetahui bahwa rizkiku tidak akan mungkin diambil orang lain, maka aku tenang dalam mencarinya.
2. Aku mengetahui bahwa amalanku tidak mungkin dilakukan oleh orang lain, maka aku akan sibukkan diriku dengan amal shaleh tersebut.
3. Aku mengetahui bahwa Allah selalu mengawasiku, maka aku malu berbuat maksiat kepada-nya.
4. Aku mengetahui bahwa kematian pasti mengintaiku, maka aku mempersiapkan bekal untuk bertemu dengan Allah.
6) Memiliki ahlak yang mulia.
Ilmu agama yang bermanfaat akan memberikan hasil amal shaleh dan semakin mulia adab dan akhlaknya.
Hadist :
قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَفْضَلُ النَّاسِ؟ قَالَ: كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ. قَالُوا: صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ، فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ؟ قَالَ: هُوَ النَّقِيُّ التَّقِيُّ، لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ.
Dikatakan kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling utama?" Beliau menjawab, "Setiap orang yang hatinya mahmum (bersih) dan lisannya jujur." Mereka bertanya, "Kami tahu tentang lisan yang jujur, tetapi apa itu hati yang mahmum?" Beliau menjawab, "Yaitu hati yang bersih, bertakwa, tidak ada dosa di dalamnya, tidak melampaui batas, tidak ada kedengkian, dan tidak ada hasad (iri hati)."(HR. Ibnu Majah, no. 4216; Ahmad, no. 12513)
Barakallahu fikum
Wa Jazakumullahu khair.
Sunday, November 17, 2024
Memotivasi Keluarga Untuk Meraih Pahala.
Ustadz Abu Haidar As Sundawi. hafizahullohuta'ala.
Masjid Al Ukhuwah
Wastu kencana - Kota Bandung
Kesuksesan dalam hidup mencakup 2 hal :
1) selamat dari api neraka.
2) Dimasukkan kedalam surga
Ali Imran ayat 185 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Syarat selamat dari api neraka adalah bersih dari dosa, sedangkan syarat masuk surga dengan tingkat yang tinggi adalah pahala, sehingga Allah dan rasulnya sering memotivasi kita untuk beramal dengan surga dan mengancam dengan neraka agar menjauhi.
Fungsi dari pahala :
1) Pahala memperberat timbangan amalan kebaikan, pahala seringkali diukur dengan angka maupun beratnya.
:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda: “Ada dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan amal, dan dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih: 'Subhanallah wa bihamdih' (Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya), 'Subhanallah al-‘Azim' (Mahasuci Allah Yang Maha Agung).”
(Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).
2) Mengurangi dosa, sebutan lain dari pahala adalah Al Hasanat (kebaikan).
3) Pahala menjadi penyebab tingginya derajat seseorang didunia dan diakhirat. Pada Al Qur'an surat Al mujadilah ayat 11 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majelis,' maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu,' maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
sehingga seringkali pahala juga diungkapkan dalam bentuk kata Ad Darajat.
4) Pahala menjadikan orang tersebut dicintai oleh Allah dan Rasulnya.
Teks Arab: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ.
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka Aku nyatakan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah (tambahan) sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti akan Aku berikan kepadanya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti akan Aku lindungi dia.(Hadis Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, no. 6502).
Apalagi apabila amal yang dilakukan adalah Amal Muta'adi adalah amalan yang manfaatnya berguna bagi orang banyak.
Langkah-langkah memotivasi keluarga untuk meraih pahala :
1) Pelihara sholat.
Sejak dari wudhu melangkah kemasjid, sholat sunnah, dzikir mendirikan sholat hingga kembali kerumah semua ini adalah cara menambah pahala, berikan motivasi ini untuk anak agar melakukan sholat dimasjid.
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ، لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً.
Barang siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan kewajiban dari kewajiban-kewajiban yang Allah perintahkan, maka setiap langkahnya akan menghapus satu kesalahan dan langkah yang lainnya akan meningkatkan satu derajat. (Hadits Imam Muslim dalam Shahih Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ."
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Menyempurnakan wudhu meskipun dalam keadaan sulit, banyak melangkahkan kaki ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, itulah ribath (kewaspadaan berjaga-jaga di jalan Allah), itulah ribath.” (HR. Muslim)
2). Sering mengajak keluarga untuk hadir didalam kajian ilmu.
Dalam kitab Miftahul Daris Saaddah - Imam Ibnul Qayyim dalam kitab tersebut menjelaskan apa yang menjadi kunci dalam pintu surga tersebut adalah ilmu, disebutkan lebih dari 100 poin didalamnya.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, mereka membaca Kitab Allah dan saling mempelajarinya, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan diliputi rahmat, malaikat akan menaungi mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan (malaikat) yang ada di sisi-Nya. (HR. Muslim, No. 2699).
3) Motivasi anggota keluarga untuk melaksanakan haji dan umrah.
Haji dan umrah dapat menghapus dosa, menghilangkan kefakiran dan Allah janjikan surga.
نَبِيَّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنِ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ”
Para jamaah haji dan umrah adalah tamu-tamu Allah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Dia mengabulkannya. Jika mereka memohon ampunan, Dia mengampuninya.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُ”
Lakukanlah secara berkesinambungan antara haji dan umrah, karena keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa, sebagaimana api menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga. (HR. Tirmidzi)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ طَافَ بِهَذَا الْبَيْتِ سَبْعًا فَأَحْصَاهُ كَانَ كَعِتْقِ رَقَبَةٍ”
Barang siapa yang melakukan tawaf di Baitullah (Ka'bah) sebanyak tujuh putaran dengan sempurna, maka seakan-akan ia telah memerdekakan seorang budak." (HR. Tirmidzi)
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ. قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ. قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ. قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: وَالْمُقَصِّرِينَ.
Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur (rambut mereka)." Para sahabat bertanya, "Bagaimana dengan orang-orang yang hanya memendekkan rambut mereka, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur (rambut mereka)." Kemudian mereka bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang-orang yang hanya memendekkan rambut mereka?" Beliau tetap mengulangi ucapannya, "Ya Allah, ampunilah orang-orang yang mencukur (rambut mereka)," dan baru pada kali keempat beliau menambahkan, "Dan orang-orang yang memendekkan rambut mereka.
(Hadits Bukhari dan Muslim)
وَفْدُ اللَّهِ: الْحُجَّاجُ وَالْمُعْتَمِرُونَ، إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ، وَإِنِ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ
Rombongan Allah adalah orang-orang yang berhaji dan berumrah. Jika mereka berdoa kepada-Nya, Dia akan mengabulkan doa mereka, dan jika mereka memohon ampunan, Dia akan mengampuni mereka.
4) Motivasi keluarga untuk sering membaca Al-Qur'an.
Membaca Al Qur'an mendapatkan pahala setiap huruf yang dibaca, mendapatkan ampunan dan menghapus dosa.
Barokallah fiikum.
Wa Jazakumullahu khair.
40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)
﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...
-
﷽ This is just a 5 minutes article on howto install Anydesk on Debian based Linux (Kali/Parrot/Ubuntu). # Update and preparation : $ s...
-
﷽ Walkthrough WebGoat Assignment Crypto Basics #8 : First run the docker as requested : docker run -d webgoat/assignments:findthesecret ...