Saturday, October 5, 2024

Tabligh Akbar - Dua Fitnah Yang Mematikan.

 ﷽

DUA FITNAH YANG MEMATIKAN
Ustadz Harits Abu Naufal Hafidhahullohuta'ala

SABTU, 05 Oktober 2024 (03 Rabiul Akhir 1446 H)

Iblis meminta pada Allah untuk ditangguhkan hukumannya pada Qur'an surat Al A'raf 14 - 15

قَالَ أَنظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Ia (Iblis) berkata: ‘Tangguhkanlah (kematianku) sampai hari mereka dibangkitkan.’"

قَالَ إِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ

Terjemahan: "Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi penangguhan (waktu).’"

Fitnah terbagi 2, yang dipergunakan oleh iblis untuk menggoda manusia :
1. Fitnah Syubhat.
2. Fitnah syahwat.

Kedua fitnah diatas dapat terkena kepada siapa saja, bahkan terkena pada orang-orang yang pernah bertemu Nabi, pernah dipercayakan menulis Al Qur'an, bahkan pernah menghafal ayat-ayat Al Qur'an.

Maka kita harus takut dan khawatir dari fitnah-fitnah yang menghampiri sehingga dapat mati dalam keadaan islam.

Syubhat disebutkan oleh para ulama menurut bahasa ; adalah sesuatu yang sifatnya tersamarkan, adapun secara istilah ; adalah perkara-perkara yang tersamarkan hukumnya apakah halal ataupun haram kecuali oleh orang-orang yang Allah berikan kedalaman ilmu.

Syaithan adalah musuh yang pengalamannya sudah ribuan tahun, dan akan senantiasa menggoda manusia siang dan malam melalui fitnah syubhat dan syahwat.

Surah Al-Hijr Ayat 39:

آية 39: قَالَ رَبِّ بِمَآ أَغْوَيْتَنِى لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Iblis berkata: ‘Ya Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkan aku, aku pasti akan menjadikan (keburukan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya.’

Fitnah syubhat muncul dari orang-orang yang lemah ilmunya dan niat yang tidak baik, bagaimanakah sikap ulama salaf dalam menyikapi apabila menemukan atau bertemu dengan syubhat maka akan menghindari tidak mendengarkan, dan menjauhi.

Surah Al-An'am, Ayat 68 (QS 6:68):

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِيٓ آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا۟ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِۦۚ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ ٱلشَّيْطَٰنُ فَلَا تَقْعُدْ بَعْدَ ٱلذِّكْرَىٰ مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّـٰلِمِينَ

Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sampai mereka memasuki pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu setelah teringat (akan larangan tersebut).

Hal ini terjadi pada.zaman khalifah Umar bin Khattab yang merekomendasi untuk menghindari seorang pria yang menyebarkan syubhat. Dan terjadi juga pada zaman Ibnu Umar munculnya penyeru-penyeru kebidahan dan syubhat. Ternukilkan juga dari Ibnu Sirin tentang seorang laki-laki yang menyerukan syubhat dengan membacakan sebuah Hadist maupun sebuah ayat Al Qur'an, maka beliau menutup kedua telinganya dan menghindari laki-laki tersebut.

Hati manusia akan sulit terlepas dari syubhat apabila telah masuk, terkena dan meyakini syubhat tersebut didalam hati.

Fitnah syahwat, Allah menciptakan manusia memberikan akal dan memberikan syahwat, Allah menciptakan hewan tidak memberikan akal dan memberikan syahwat, dan Allah menciptakan malaikat memberikannya akal namun tidak memberi syahwat. Sehingga manusia dapat terjatuh lebih hina dari binatang maupun lebih mulia dari malaikat bergantung dari kemampuan mengelola syahwatnya.

Syahwat menurut Ibnu Rajab adalah condongnya hati seseorang untuk menikmati sesuatu sesuai dengan kecondongan hatinya yang ingin dinikmati.

Surat Ali 'Imran ayat 14:

Arab: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia cinta terhadap apa-apa yang diingini, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.”

Menurut Imam Hasan Al Basri :
1. Seseorang yang dapat menahan dirinya dari sesuatu yang Allah haramkan. Sebagaimana contohnya adalah Nabi Yusuf yang digoda oleh istri penguasa.
2. Seseorang yang dapat meredam amarahnya. dari Rasulullah ﷺ:

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الغَضَبِ

Artinya: "Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah."(HR. Bukhari no. 6114, dan Muslim no. 2609)

Obat penyakit syahwat dan syubhat ;

1. Kita menyadari bahwa semua berada ditangan Allah, maka ia akan berdoa memohon perlindungan dari Allah ; salah satu doa yang sering dibaca adalah Rasulullah ﷺ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

"Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan meminta ampun kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan diri kita dan keburukan amal perbuatan kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya."

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan."

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

"Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu."

2. Mempelajari ilmu agama.
3. Fokus menuntut ilmu akidah / tauhid, yang merupakan al ushul dari agama ini, karena syubhat kebatilan-kebatilan begitu banyak disampaikan kepada manusia.

Barakallahu fikum.
Jazakumullahu khair.


No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...