Saturday, September 7, 2024

Kajian Orangtua Kuttab Labib.

 ﷽

Orangtua Adalah Pendidik

Ustadz Beni Sarbeni LC hafizahullohuta'ala.

1. Apa itu pendidikan ?.
2. Apa itu pendidikan Islam ?.
3. Apa perbedaan antara pendidik dan pengajar ?.
4. Apa peran Orangtua sebagai pendidik ?.

Al Imam Baidhowi : Pendidikan adalah proses mengantarkan peserta didik menuju titik kesempurnaan secara bertahap.

Tabligh adalah proses :
- Harus jelas awal dan tujuan akhirnya.
- Diperlukan usaha dalam setiap prosesnya, setiap pendidik memahami bahwa hidayah adalah milik Allah.

Titik 0 sekaligus modal, kehebatan anak-anak kita adalah diatas fitrah, ketika dialam rahim telah ditanya :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ ۖ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab, 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, 'Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).'"
(QS. Al-A'raf: 172)

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
(HR. Bukhari no. 1358, Muslim no. 2658)

Modal dalam mendidik :
1. Sabar.
2. Syukur.
3. Tawakal.

Keadaan anak kita hanya 2 :
1. Menyenangkan.
2. Tidak menyenangkan.

Rasulullah memberikan tips untuk dua keadaan diatas :

عَنْ صُهَيْبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: "عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ."

Dari Shuhaib r.a., ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, "Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya itu baik baginya, dan hal itu tidaklah dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Jika ia mendapat kebaikan (kenikmatan), ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka hal itu baik baginya."
(HR. Muslim No. 2999)

Sempurnanya sesuatu apabila telah sesuai dengan tujuan penciptaannya, sehingga kesempurnaan manusia adalah ketika mengenal dan mengamalkan tauhid. Karena tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk beribadah pada Allah.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
(Adh-Dhariyat 56)

Pendidikan memiliki sifat dalam prosesnya yaitu dilakukan secara bertahap.

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُوتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَـٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَـٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Tidak layak bagi seseorang yang telah diberi Allah Al-Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu ia mengatakan kepada manusia, 'Jadilah kamu penyembah-penyembahku selain Allah,' tetapi, 'Jadilah kamu orang-orang yang rabbani (ilahi), karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan karena kamu selalu mempelajarinya.'
(QS. Al-Imran 79)

Rabbani ; Adalah orang yang mampu mendidik orang lain dari proses yang mudah hingga ke yang sulit.

Proses dalm management pendidikan :
Tujuan : Memahami dan menjalankan Tauhid
Program : Proses pendidikan
Proses : Memanusiakan manusia.
Evaluasi : Evaluasi hasil dari setiap proses pendidikan.

Dalam proses pendidikan harus diperhatikan hal berikut pada anak :
Fisik : Memperhatikan makan dan minum.
Akal : Memperhatikan kecenderungan akalnya.
Perasaan : Memperhatikan interaksi positif dengan anak.

Tanggung jawab pendidikan yang utama adalah pada orangtua (dalam keluarga) :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُوْنَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; di atasnya ada malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah dalam apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(QS At Tahrim 6)

Pada tafsir At Tobari, menjaga atau memelihara menurut sahabat Ali Radhiyallahu Anhu maksudnya adalah mendidik dan mengajarkan mereka. Maka pendidikan dirumah tidak dapat dibandingkan dengan pendidikan disekolah, karena durasi pertemuan dan banyaknya interaksi lebih banyak dirumah dengan keluarga.

Cara-cara dan metode mendidik :
1. Cara mendidik berdasarkan wahyu (berdasarkan Al Qur'an dan Sunnah).
2. Cara mendidik berdasarkan penelitian (diperbolehkan selama tidak melanggar batasan syariat)

Barakallahu fiikum.
Jazakumullahu khair.



No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...