Wednesday, September 4, 2024

40 Hadits Seputar Kesucian Hati (Bagian 6)

 ﷽

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala.

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

(Hadits 25) Manfaat Berteman dengan Orang Shalih.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السُّوءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan peniup api (pandai besi). Penjual minyak wangi, mungkin ia akan memberikan minyaknya kepadamu, atau kamu membeli darinya, atau setidaknya kamu mendapatkan aroma harum darinya. Adapun peniup api, bisa jadi dia akan membakar pakaianmu, atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap darinya.”
(HR. Bukhari no. 2101, Muslim no. 2628)

Faidah berteman dengan orang Sholeh :

1. Termotivasi untuk beramal kebaikan.
2. Malu untuk melakukan maksiat.
3. Tegar diatas agama.

Menurut Imam Ibnul Qayyim, teman yang baik bermanfaat memberikan perubahan :

- Dari Ragu menjadi Yakin
- Dari Riya menjadi ikhlas
- Dari Lalai menjadi mengingat Allah.
- Dari Mengejar dunia menjadi mengejar akhirat.
- Dari Kesombongan menjadi tawadhu.

(Hadist 26) Bermunajat di Penghujung Malam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ : يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ.

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: "Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.
(HR. Imam Bukhari 1145 dan Imam Muslim 758).

Hadist ini menandakan bahwa Allah benar-benar turun ke langit dunia pada 1/3 malam terakhir, dan hendaknya orang-orang yang beriman bermunajat pada waktu-waktu tersebut untuk berdoa dan beristighfar pada Allah.

Tips menjalankan sholat malam :
1. Mengilmui Fadhilah atau manfaat dari sholat malam.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَلَامٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: "يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ"
Dari Abdullah bin Salam, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat."
(HR. Tirmidzi).
2. Tidak tidur terlalu malam.
3. Meninggalkan dosa / maksiat, dosa dan maksiat adalah beban yang memberatkan langkah kita dalam melakukan ketaatan pada Allah.
4. Melawan hawa nafsu kita.
5. Ta'awun, saling membantu, contohnya : antara istri dengan suami saling mengingatkan dan mengajak sholat malam.

(Hadist 27) Menggapai Derajat Wali Allah

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang terhadapnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memukul, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti akan Aku beri, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti akan Aku lindungi.’”
(HR. Imam Bukhari Shahih Bukhari 6502)

Hadist diatas menjelaskan dalil pada Al Qur'an Surat Yunus Ayat 62-64.

Diantara para wali-wali Allah :
1. Para Nabi dan Rasul.
2. Para Sahabat Rasulullah.
3. Para ulama-ulama.

Ciri wali-wali Allah :
1. Semangat melaksanakan amalan-amalan yang wajib (diperintahkan oleh syariat).
2. Semangat melaksanakan amalan-amalan yang sunnah.

Keutamaan wali-wali Allah :
1. Dijaga anggota tubuhnya oleh Allah subhanahu wa taala.
2. Doanya akan Allah kabulkan (mustajab).

Wali-wali Allah tidaklah terbatas jumlahnya, siapapun dapat menjadi wali Allah, syarat menjadi wali Allah :
1. Beriman dan bertakwa.
2. Maka hendaknya kita menuntut ilmu.
3. Ikhlas dan itiba.

(Hadist 28) Meraih kelezatan iman.

ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.

Tiga hal, apabila ada pada diri seseorang, maka dia akan merasakan lezatnya (manisnya) iman: (1) Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; (2) mencintai seseorang hanya karena Allah; dan (3) membenci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya darinya, sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam api.
(HR. Bukhari 1/22 & Muslim 1/66)

Kiat agar kita dapat merasakan nikmatnya iman :
1. Mendahulukan Allah dan Rasulnya dibandingkan hawa nafsu kita.
2. Mencintai dan bersahabat karena Allah, membenci dan bermusuhan karena Allah.
3. Membenci kekufuran sebagaimana bencinya masuk kedalam neraka.

(Hadist 29) Menangis karena takut pada Allah.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَعَيْنٌ سَهِرَتْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka adalah: mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah."
(HR. Tirmidzi 1639)

Sifat ini adalah salah satu sifat orang beriman, dan salah satu sifat dari orang yang mendapatkan naungan dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ، الإِمَامُ العَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Yaitu: seorang imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah dan berkumpul serta berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah,’ seorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya, dan seorang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian hingga menetes air matanya.’
(HR. Bukhari 661 & Muslim 1031)

Agar hati kita lembut dan mudah meneteskan airmata :
1. Menjauhi dosa.
2. Banyak mengingat kematian.
3. Banyak mengingat dosa yang telah dilakukan.

(Hadist 30) Tiga hal yang membinasakan.

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِيَّاكُمْ وَثَلاَثًا، شُحًّا مُطَاعًا، وَهَوًى مُتَّبَعًا، وَإِعْجَابًا بِالنَّفْسِ

Dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: 'Jauhilah tiga perkara, yaitu: bakhil yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan merasa puas dengan diri sendiri.'
(HR. Ibnu Majah 4214)

2 hal yang membinasakan menurut Ibnu Mas'ud :
1. Ujub.
2. Putus asa dari rahmat Allah.

(Hadist 31) Petaka lisan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فِي لِسَانِهِ.

Abdullah bin Amr berkata: Rasulullah SAW bersabda: 'Kebanyakan kesalahan anak Adam bersumber dari lisannya.'
(HR. Ath Tabrani 534)

(Hadiat 32) Jangan banyak makan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "لَا يَمْلَأُ آدَمِيٌّ شَرْبٌ أَشَرَّ مِن بَطْنِهِ، حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِيمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ، فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ.

Dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah seorang anak Adam memenuhi tempatnya yang paling jelek daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap sekadar untuk menegakkan tulang punggungnya. Apabila tidak mungkin, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk pernafasannya.'
(HR. Tirmidzi 2380)

Perusak hati menurut Imam Ibnul Qayyim:
1. Banyak makan.
2. Banyak tidur.
3. Banyak bergaul.
4. Banyak berbicara.

Barakallahu fiikum.
Jazakumullahu khair.

No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...