Wednesday, August 14, 2024

40 Hadits Seputar Kesucian Hati (Bagian 4)

 ﷽

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala.

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

(Hadits 15) Syukur kunci kebahagiaan.

عَنْ أَبِي يَحْيَى صُهَيْبِ بْنِ سِنَانٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Dari Abu Yahya, Shuhaib bin Sinan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya itu baik baginya, dan itu tidak berlaku kecuali bagi seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu juga baik baginya."

2 Kunci kebahagiaan orang beriman :
1. Syukur, ketika mendapatkan nikmat dan karunia.
2. Sabar, ketika mendapatkan musibah dan ujian.

Tidak dianggap syukur kecuali terkumpul padanya 3 hal :

1. Syukur dengan hati, meyakini tidak ada nikmat kecuali dari Allah.

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ

 Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan apabila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl: 53).

2. Syukur dengan lisan, dalam banyak kesempatan kita dianjurkan senantiasa berdzikir.
Tidak bersyukur pada Allah orang yang tidak bersyukur pada manusia.

3. Syukur dengan anggota badan, kita gunakan nikmat yang telah dititipkan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, setiap nikmat yang tidak mendekatkan diri pada Allah maka waspadalah.

Bersyukur hukumnya wajib dan haram bagi kita kufur pada nikmat-nikmat Allah.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah Aku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.[QS Al Baqarah 152]

1. Allah akan menambahkan nikmatnya, syukur disebut penjaga, karena akan menjaga nikmat Allah agar tidak hilang

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.[QS Ibrahim 14].

2. Dengan bersyukur Allah akan ridha pada kita.
3. Syukur adalah ahlaknya para Nabi.

Salah satu bentuk bersyukur pada Allah atas nikmat kemerdekaan negara kita.
1. Syukur pada Allah.
2. Berterimakasih pada para pahlawan dan pejuang.
3. Menggunakan nikmat kemerdekaan untuk hal-hal yang bermanfaat dan ibadah pada Allah.

(Hadist 16) Sabar menghadapi ujian adalah pelebur dosa.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حَزَنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang Muslim, baik itu kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus dengan itu sebagian dari dosa-dosanya.

Imam Ahmad menyampaikan bahwa Allah menyebut kata 'sabar' sebanyak 93 kali dalam Al Qur'an. Sabar maknanya menahan anggota badan dan lisan kita dari takdir Allah dari meratapi dan hal-hal yang diharamkan Allah. Sabar hukumnya adalah wajib.

Diantara keutamaan-keutamaan sabar :

1. Pahalanya tanpa batas [QS. Az Zumar 10].

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۖ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۖ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۚ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: 'Wahai hamba-hambaku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan ada kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang akan diberikan pahala tanpa batas.

2. Allah bersama orang yang sabar (menolong dan memberikan jalan keluar) [QS. Al Anfal 46].

وَلاَ تَنَازَعُوا فِي الْأَمْرِ فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Dan janganlah kalian bertengkar di dalam urusan (perang) itu, sehingga kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian; dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

3. Orang yang sabar akan dirahmati [QS. Al Baqarah 157].

أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang memperoleh keberkatan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ulama membagi sabar menjadi 3 :

1. Sabar dalam ketaatan pada Allah.[ QS. Taha 142]
2. Sabar dalam meninggalkan larangan.
3. Sabar dalam menghadapi ujian.[ QS. Al Baqarah 155]

(Hadist 17) Tenangkan hati dengan tawakal.

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا."

Dari Umar bin Khattab, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberikan rezeki seperti burung. Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.

Tawakal adalah bertumpunya hati kepada Allah dengan disertai melakukan usaha (melakukan sebab), contoh dalam hal mencari rizki, kita yakin dan optimis bahwa semua mahluk telah Allah tanggung rizkinya.

Tawakal terdiri dari 2 hal :
1. Bergantungnya hati pada Allah.
2. Harus disertai dengan melakukan sebab.

Tawakal tidak boleh diserahkan kecuali kepada Allah, dan semua ibadah hanya boleh diserahkan pada Allah, tawakal pada  Allah hukumnya wajib, iman seseorang bergantung pada tawakalnya kepada Allah.

وَقَالَ مُوسَىٰ يَٰقَوْمِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ

Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri".[QS. Yunus 84]

Tawakal mencakup dalam masalah dunia maupun masalah akhirat dan ibadah, hendaknya bagi kita untuk berserah diri pada Allah.
[QS. Al Furqan 84]

Dalam masalah tawakal terdapat 3 golongan manusia ;
1. Golongan yang hanya bergantung pada sebab.
2. Golongan yang bergantung pada Allah tanpa melakukan sebab.
3. Golongan yang bergantung pada Allah dan melakukan sebab.

(Hadist 18) Ahlak mulia adalah potret keimanan.

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah yang baik atau diam.

Menurut Ibnu Mubarok ahlak yang baik adalah ;
1. Berbuat baik pada orang lain.
2. Tidak menyakiti orang lain.
3. Bermuka berseri-seri ketika bertemu orang lain.

Ahlak sangat erat hubungannya dengan keimanan.

(Hadist 19) Berbaik sangka kepada Allah.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Husnudzan pada Allah harus disertai dengan amal yang banyak.

Barakallahu fiikum.
Jazakumullahu khair.



No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...