Wednesday, August 21, 2024

40 Hadits Seputar Kesucian Hati (Bagian 5)

 ﷽

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala.

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

https://www.youtube.com/live/djsCJZmLB4w?si=JNWckvoV9O3vsqZ5

(Hadist 20) Mulia dengan Tawadhu
dan Memaafkan.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ

Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan sifat pemaaf kepada seorang hamba kecuali akan menjadikannya mulia, dan tidaklah seorang hamba yang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikannya. (HR. Imam Muslim 2588)

Dalam hadist ini ada 3 sifat mulia yang dipuji oleh Rasulullah, agar kita termotivasi menghiasi diri dengan sifat tersebut :

1. Keutamaan bersedekah.

Anjuran bersedekah dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah, 2:276 :

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

Allah menghancurkan (keberkahan) riba dan menyuburkan (memberkahi) sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Setiap harta yang kita belanjakan dalam ketaatan pasti akan Allah ganti dengan yang lebih baik didunia maupun kelak diakhirat.

Hadist rizki tidak berkurang dengan sedekah :

لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ هَرَبَ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَهْرُبُ مِنَ الْمَوْتِ، لأَدْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ"

Seandainya anak Adam lari dari rezekinya sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian mengejarnya.

2. Keutamaan memaafkan.

Diantara keutamaan memaafkan adalah :
a). Pahalanya tidak terbatas.
 وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍۢ سَيِّئَةٌۢ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya dari Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.(Asy Syura 40)

b). Sifat orang bertakwa.
الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(Al Imran 134)

c). Menggapai ampunan Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni (mereka), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (At Taghabun 14)

3. Keutamaan tawadhu.

Tawadhu ada 2 macam :
1. Tawadhu pada Allah, dengan menerima kebenaran dan syari'at Allah.
2. Tawadhu pada manusia, dengan tidak merendahkan manusia lain.

Maka hendaknya seorang penuntut ilmu melatih diri untuk mudah menerima kritik maupun nasihat yang benar dari orang lain, siapapun yang menyampaikan nasihat.

(Hadist 21) Tinggalkan yang Tidak Bermanfaat.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ" (رواه الترمذي)

Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.(HR. Tirmidzi 2317).

Menurut Imam Ibnul Qayyim diantara hal-hal yang tidak bermanfaat :
1) Belajar ilmu namun tidak diamalkan.
2) Ibadah tidak ikhlas dan itiba.
3) Harta yang tidak diinfakkan.
4) Bertanya hal-hal yang tidak bermanfaat.
5) Membahas hal-hal yang tidak bermanfaat.
6) Berdebat hal-hal yang tidak bermanfaat.
7) Mengurus urusan-urusan orang lain.

(Hadist 22) Menahan Amarah dan Emosi.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "مَن كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَىٰ أَنْ يُنفِذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ تَعَالَىٰ عَلَىٰ رُؤُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّىٰ يُخَيِّرَهُ اللَّهُ تَعَالَىٰ مِنَ الْجَنَّةِ أَيُّهَا شَاءَ."

Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia mampu untuk mewujudkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, hingga Allah memberikan pilihan kepadanya untuk masuk surga mana yang ia kehendaki." (HR. Abu Dawud 4777)

Orang yang tidak dapat menahan emosi akan mengeluarkan kata-kata yang kotor dan akan menyesal dikemudian hari.

لَا تَغْضَبْ، وَلَكَ الْجَنَّةُ
Jangan marah, bagimu surga. (HR Bukhari 6116)

Sifat sabar ini sifat yang terpuji apabila dimiliki oleh seorang laki-laki sebagai pemimpin.

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
(رواه البخاري)

Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan orang lain dalam pergulatan, tetapi orang yang kuat adalah yang dapat menahan dirinya ketika marah.(HR. Bukhari 6114)

Diantara cara agar dapat menahan emosi :
1. Membiasakan diri dengan sifat lemah lembut.
2. Berdoa agar Allah memberikan ahlak yang mulia, karena ahlak mulia adalah rizki dari Allah.
3. Membaca taawudz ( أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ) agar godaan setan berupa amarah dapat hilang.
4. Merubah posisi tubuh, diam, tidak berbicara, digantikan dengan berdzikir.
5. Mujahadah dalam melawan rasa emosi, menurut ulama ahlak ada 2 ; 1) Ahlak bawaan & 2) Ahlak yang dilatih. Hawa nafsu manusia seperti anak kecil yang begantung pada (asi) ibunya, sehingga harus dilatih (disapih) agar dapat diatur.

(Hadist 23) Jangan Ada Hasad dan
Permusuhan Diantara Kita.

لَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا

Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling membenci, jangan saling berpaling, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. (HR Bukhari 6064)

Maka hendaknya seseorang menyibukkan diri memperbaiki urusan / aibnya sendiri, agar tidak tersibukkan mengurus aib orang lain.

Apa yang dimaksud dengan hasad ? Membenci nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Hasad adalah sifat orang yahudi.

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِن بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّن عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Banyak di antara Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) yang menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian menjadi kafir setelah kalian beriman, karena kedengkian dari diri mereka sendiri setelah kebenaran menjadi jelas kepada mereka. Maka maafkanlah mereka dan bersikap lapang dada. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Baqarah 109)

Diantara bahaya hasad :
1. Tidak terima dengan takdir Allah.
2. Menimbulkan kesedihan & kegundahan pada hati.
3. Menimbulkan permusuhan dan kedzaliman.
4. Merusak ukhuwah.
5. Tasabuh (meniru perbuatan) setan dan orang yanudi.

Kiat agar terhindar dari penyakit hasad :
1. Ikhlas kepada Allah, bahwa semua telah ditakdirkan oleh Allah, disinilah pentingnya tauhid dan bergantung hanya pada Allah.
2. Berdoa pada Allah agar membersihkan hati kita dari hasad.
3. Berbuat baik pada orang yang hasad kepada kita.(Membalas perbuatan buruk dengan kebaikan)
4. Sabar.

(Hadist 24) Jangan meremehkan dosa.

قَالَتْ أُمُّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا عَائِشَةُ، إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الْأَعْمَالِ، فَإِنَّ لَهَا مِنَ اللَّهِ طَالِبًا"

Diriwayatkan dari Ummul Mukminin A’isyah dia berkata, Rasulullah pernah berkata kepadaku,
“Wahai Aisyah, waspadalah dari meremehkan amalan-amalan, karena sesungguhnya amalan itu akan dituntut pertanggung jawabannya dihapan Allah kelak.”

Faidah dari hadist ini :
1. Jangan meremehkan amalan sekecil apapun.
2. Jangan meremehkan dosa sekecil apapun.

Dosa besar : Dosa yang ada qishas maupun ancamannya.
Dosa kecil : Sarana menuju atau menghantarkan dosa besar.

Barakallahu fiikum,
Jazakumullahu khair.

Monday, August 19, 2024

Ngaji Tanpa Arah

 ﷽

Penghalang-penghalang Penuntut Ilmu.

Ustadz Firanda Andirja hafizahullohuta'ala.

Masjid Al Ukhuwah.

Diantara ibadah yang paling agung adalah menuntut ilmu, diantara keutamaan menuntut ilmu :

1. Jalan menuju surga.
 طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Muslim).

2. Malaikat menaungi penuntut ilmu.
من سلك طريقا يلتمس فيه علما، سهل الله له به طريقا إلى الجنة، وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضى بما يصنع
Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya kepada penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang dilakukannya (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

3. Tanda cinta Allah.
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.(HR. Bukhari & Muslim).

4. Ilmu mendatangkan kebahagiaan, sebagaimana Nabi Musa termotivasi untuk menuntut ilmu, ketika Allah kabarkan mengenai Nabi Khadir.

5. Ilmu adalah bentuk dzikrullah.

6. Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ، حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ
Sesungguhnya, orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan oleh ikan-ikan yang ada di dalam air.(HR. Tirmidzi).

7. Salah satu bentuk jihad fisabilillah.

8. Diantara sarana untuk istiqamah dalam beragama diantara lautan fitnah.

Menuntut ilmu adalah ibadah yang besar pahalanya, maka demikian juga ujian dan penghalangnya juga besar.

Penghalang menuntut ilmu :

1. Kesalahan terkait pribadi penuntut ilmu :

a). Tidak ikhlas dalam beribadah, ibadah apabila tidak ikhlas maka tidaklah bernilai ibadah, bahkan dapat terancam dengan neraka jahanam. Tidak ikhlas disebabkan :

a.1). Ingin dipuji atau mendapatkan ketenaran.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا. قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيكَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ.

Dari Abu Hurairah berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid. Ia didatangkan, lalu Allah memperlihatkan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya dan ia pun mengakuinya. Allah bertanya: 'Apa yang kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab: 'Aku berperang karena-Mu sampai aku mati syahid.' Allah berfirman: 'Kamu bohong! Kamu berperang supaya dikatakan sebagai orang yang pemberani.' Maka dikatakanlah hal itu, lalu diperintahkan agar ia diseret dengan wajahnya ke neraka.
Kemudian ada seorang yang belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Qur'an. Ia didatangkan, lalu Allah memperlihatkan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya dan ia pun mengakuinya. Allah bertanya: 'Apa yang kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab: 'Aku belajar ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Qur'an karena-Mu.' Allah berfirman: 'Kamu bohong! Kamu belajar ilmu agar dikatakan sebagai orang yang berilmu dan membaca Al-Qur'an agar dikatakan sebagai qari.' Maka dikatakanlah hal itu, lalu diperintahkan agar ia diseret dengan wajahnya ke neraka.
Kemudian ada seseorang yang Allah berikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta. Ia didatangkan, lalu Allah memperlihatkan nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya dan ia pun mengakuinya. Allah bertanya: 'Apa yang kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab: 'Tidak ada jalan yang Engkau sukai agar harta diinfakkan di dalamnya kecuali aku infakkan karena-Mu.' Allah berfirman: 'Kamu bohong! Kamu melakukannya supaya dikatakan sebagai orang yang dermawan.' Maka dikatakanlah hal itu, lalu diperintahkan agar ia diseret dengan wajahnya ke neraka. (HR. Muslim No. 1905)

a.2). Ingin mendapatkan dunia.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرف الجنة يوم القيامة"

"Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya digunakan untuk mencari keridhaan Allah Azza wa Jalla, tetapi dia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat." (Hadis Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah).

b). Ingin segera berdakwah (tampil berdakwah), terlalu cepat ingin berdakwah sebelum ilmu yang dimiliki mencukupi. Akibatnya :
1. Berfatwa tanpa ilmu.
2. Susah untuk dinasehati.

c). Menuntut ilmu tanpa niat untuk mengamalkan. Sebab inilah Allah mengumpamakan orang yahudi sebagaimana keledai.

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak mengamalkannya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim (QS. Al Jumu'ah 5).

d). Membuang-buang waktu tidak bermanfaat. Dizaman yang serba canggih mengakibatkan manusia banyak membuang-buang waktu memperhatikan Media Sosial.

2. Kesalahan terkait metode-metode menuntut ilmu :

a). Mengkaji tidak secara runut, terkadang loncat kepada hal-hal yang lebih tinggi sedangkan dasarnya belum dikuasai. Ulama-ulama menyusun kitab dengan runut hal ini yang kita pelajari sesuai dengan tahapannya sehingga dapat kita rasakan manfaatnya. Mendengarkan dan menulis ilmu kemudian meringkasnya hal tersebut dapat membantu kita dalam memahami ilmu.

b). Seseorang hanya belajar pada saru guru, sehingga berakibat fanatis. Para ulama ilmunya luar biasa namun tidak menjadikan murid-muridnya menjadi fanatis, maka hendaknya seseorang berusaha belajar dari guru-guru yang berbeda. Imam Bukhari, penulis kitab Sahih Bukhari, belajar dari lebih dari seribu guru selama hidupnya.

c). Belajar sesuai dengan keinginannya, bukan berdasarkan kebutuhannya. Maka hendaknya seseorang menyesuaikan belajar ilmu sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan.

Barakallahu fiikum.
Jazakumullahu khair.


Wednesday, August 14, 2024

40 Hadits Seputar Kesucian Hati (Bagian 4)

 ﷽

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala.

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

(Hadits 15) Syukur kunci kebahagiaan.

عَنْ أَبِي يَحْيَى صُهَيْبِ بْنِ سِنَانٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Dari Abu Yahya, Shuhaib bin Sinan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya itu baik baginya, dan itu tidak berlaku kecuali bagi seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu juga baik baginya."

2 Kunci kebahagiaan orang beriman :
1. Syukur, ketika mendapatkan nikmat dan karunia.
2. Sabar, ketika mendapatkan musibah dan ujian.

Tidak dianggap syukur kecuali terkumpul padanya 3 hal :

1. Syukur dengan hati, meyakini tidak ada nikmat kecuali dari Allah.

وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ

 Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan apabila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan." (QS. An-Nahl: 53).

2. Syukur dengan lisan, dalam banyak kesempatan kita dianjurkan senantiasa berdzikir.
Tidak bersyukur pada Allah orang yang tidak bersyukur pada manusia.

3. Syukur dengan anggota badan, kita gunakan nikmat yang telah dititipkan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah, setiap nikmat yang tidak mendekatkan diri pada Allah maka waspadalah.

Bersyukur hukumnya wajib dan haram bagi kita kufur pada nikmat-nikmat Allah.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah Aku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.[QS Al Baqarah 152]

1. Allah akan menambahkan nikmatnya, syukur disebut penjaga, karena akan menjaga nikmat Allah agar tidak hilang

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.[QS Ibrahim 14].

2. Dengan bersyukur Allah akan ridha pada kita.
3. Syukur adalah ahlaknya para Nabi.

Salah satu bentuk bersyukur pada Allah atas nikmat kemerdekaan negara kita.
1. Syukur pada Allah.
2. Berterimakasih pada para pahlawan dan pejuang.
3. Menggunakan nikmat kemerdekaan untuk hal-hal yang bermanfaat dan ibadah pada Allah.

(Hadist 16) Sabar menghadapi ujian adalah pelebur dosa.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ، وَلَا وَصَبٍ، وَلَا هَمٍّ، وَلَا حَزَنٍ، وَلَا أَذًى، وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang Muslim, baik itu kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus dengan itu sebagian dari dosa-dosanya.

Imam Ahmad menyampaikan bahwa Allah menyebut kata 'sabar' sebanyak 93 kali dalam Al Qur'an. Sabar maknanya menahan anggota badan dan lisan kita dari takdir Allah dari meratapi dan hal-hal yang diharamkan Allah. Sabar hukumnya adalah wajib.

Diantara keutamaan-keutamaan sabar :

1. Pahalanya tanpa batas [QS. Az Zumar 10].

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۖ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَـذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۖ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۚ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: 'Wahai hamba-hambaku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan ada kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang akan diberikan pahala tanpa batas.

2. Allah bersama orang yang sabar (menolong dan memberikan jalan keluar) [QS. Al Anfal 46].

وَلاَ تَنَازَعُوا فِي الْأَمْرِ فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Dan janganlah kalian bertengkar di dalam urusan (perang) itu, sehingga kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian; dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

3. Orang yang sabar akan dirahmati [QS. Al Baqarah 157].

أُولَـٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang memperoleh keberkatan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ulama membagi sabar menjadi 3 :

1. Sabar dalam ketaatan pada Allah.[ QS. Taha 142]
2. Sabar dalam meninggalkan larangan.
3. Sabar dalam menghadapi ujian.[ QS. Al Baqarah 155]

(Hadist 17) Tenangkan hati dengan tawakal.

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا."

Dari Umar bin Khattab, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberikan rezeki seperti burung. Burung itu pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.

Tawakal adalah bertumpunya hati kepada Allah dengan disertai melakukan usaha (melakukan sebab), contoh dalam hal mencari rizki, kita yakin dan optimis bahwa semua mahluk telah Allah tanggung rizkinya.

Tawakal terdiri dari 2 hal :
1. Bergantungnya hati pada Allah.
2. Harus disertai dengan melakukan sebab.

Tawakal tidak boleh diserahkan kecuali kepada Allah, dan semua ibadah hanya boleh diserahkan pada Allah, tawakal pada  Allah hukumnya wajib, iman seseorang bergantung pada tawakalnya kepada Allah.

وَقَالَ مُوسَىٰ يَٰقَوْمِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِٱللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوٓا۟ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ

Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri".[QS. Yunus 84]

Tawakal mencakup dalam masalah dunia maupun masalah akhirat dan ibadah, hendaknya bagi kita untuk berserah diri pada Allah.
[QS. Al Furqan 84]

Dalam masalah tawakal terdapat 3 golongan manusia ;
1. Golongan yang hanya bergantung pada sebab.
2. Golongan yang bergantung pada Allah tanpa melakukan sebab.
3. Golongan yang bergantung pada Allah dan melakukan sebab.

(Hadist 18) Ahlak mulia adalah potret keimanan.

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah yang baik atau diam.

Menurut Ibnu Mubarok ahlak yang baik adalah ;
1. Berbuat baik pada orang lain.
2. Tidak menyakiti orang lain.
3. Bermuka berseri-seri ketika bertemu orang lain.

Ahlak sangat erat hubungannya dengan keimanan.

(Hadist 19) Berbaik sangka kepada Allah.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ


Husnudzan pada Allah harus disertai dengan amal yang banyak.

Barakallahu fiikum.
Jazakumullahu khair.



Friday, August 9, 2024

Pembahasan Kitab Qowaid Fii Shobr - Kaidah dalam Sabar

 ﷽

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

Pembahasan Kitab Qowaid Fii Shobr - Kaidah dalam Sabar

https://www.youtube.com/live/tIJFj9ZQ6tA?si=0kbBKIMXyQ62GpLh

Ustadz Muhammad Mundzir. Hafidhahullohuta'ala.

Tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, kesabaran terbagi menjadi tiga jenis:

1. Sabar dalam Ketaatan kepada Allah, sampai ia melaksanakannya.

Karena jiwa sesungguhnya selalu mengajak pada maksiat.

Dalam hadits :

النَّفْسُ أَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ
Nafsu (jiwa) selalu mengajak kepada kejahatan.

Pada Al-Qur'an (QS Yusuf: 53) :

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ
Sesungguhnya nafsu (jiwa) itu selalu menyuruh kepada kejahatan...

Hawa nafsu dilawan dengan menghadirkan iman kepada Allah, sedangkan godaan Syaitan dilawan dengan ilmu Agama, sedangkan musuh yang dzahir diantaranya dapat berupa anak, istri, pekerjaan dan hal hal lain yang melalaikan dari menjalankan perintah Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istri dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan, tidak memarahi, dan mengampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS At Taghabun 14)

Seberapa kita mampu menghadapi musuh yang batin dan dzahir, sebanyak itulah perintah Allah yang dapat kita kerjakan dan sebanyak itu pula amalan sunnah yang kita tunaikan.

2. Sabar dari yang dilarang Allah, sampai berhasil meninggalkannya.

Ulama berkata : Amal shalih dapat dikerjakan oleh orang yang baik maupun orang yang jahat, contohnya pada saat Rasulullah berjihad pada perang Tabuk, orang munafik pun ikut berjihad dalam perang tersebut, dan tidaklah mampu meninggalkan maksiat kecuali mereka yang jujur dalam islamnya.

Pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ;

 قَالَ شَيْخُ الإِسْلَامِ ابْنُ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ اللهُ: تَرْكُ المَعَاصِي أَفْضَلُ مِنْ فِعْلِ الحَسَنَاتِ؛ لأَنَّ تَرْكُ المَعَاصِي فَرْضٌ، وَفِعْلُ الحَسَنَاتِ نَافِلَةٌ.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Meninggalkan maksiat lebih utama daripada melakukan amal saleh, karena meninggalkan maksiat adalah kewajiban, sedangkan melakukan amal saleh adalah sunnah (tindakan yang dianjurkan tetapi bukan kewajiban)."

3. Sabar dalam Menghadapi musibah yang menimpanya.

Sabar adalah dikali pertama ketika mendapati atau tertimpa musibah, sebagaimana hadits ;

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى

Sesungguhnya sabar itu (diperlihatkan) ketika pertama kali mendapatkan musibah.

Sabar menghadapi Musibah terbagi menjadi 2 :

1). Sabar pada Musibah yang tidak ada pilihan ketika ditetapkan oleh Allah contohnya bencana alam maupun sakit.

Seandainya seseorang mau merenungkan musibah yang menimpanya dibandingkan dengan banyaknya nikmat Allah, maka ia akan mendapati sabar berubah menjadi rasa syukur, musibah tersebut tidaklah lebih dari apa yang Allah timpakan kepadanya, dan Allah berikan ia taufik untuk bersyukur terhadap segala nikmat Allah dan bahwa musibah tersebut tidak menimpa agamanya. Hendaklah seseorang beryukur dengan memperbanyak dzikir / doa ;

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.

Seseorang dikatakan sabar apabila terdapat 3 hal :

1. Berbaik sangka pada Allah, apapun musibah yang menimpanya senantiasa terdapat hikmah dan kebaikan. Sebagaimana hadist ;

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُهْتَانُ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى الْأَرْضِ وَلَا ذَنْبَ عَلَيْهِ
Sesungguhnya bala’ (cobaan) akan senantiasa menimpa seorang mukmin hingga ia berjalan di atas bumi tanpa membawa dosa.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ وَلَا نَصَبٍ وَلَا حَزَنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.
Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang mukmin, baik berupa rasa sakit, kelelahan, kesedihan, atau duri yang menyakiti, kecuali Allah akan menghapuskan dengannya sebagian dosa-dosanya.

2. Menjaga lisan, tidak mengucapkan kata-kata yang mencela ketetapan Allah.

3. Menjaga anggota tubuh, tidak membentur-benturkan tubuh, atau menyakiti tubuh.

Sebagimana ungkapan penyair :

فَإِنْ كَانَ الشَّيْءُ قَبْحًا فَإِنَّهُ يَكُونُ مَكَانَ إِلَى قَلْبِهِ بَذَلاً

Artinya: "Sekalipun buruk perangainya padaku, namun itu sudah menyejukkan hatiku, karena aku ada di benaknya."

2). Sabar dalam menghadapi gangguan manusia, dan tidaklah dapat bersabar dalam menghadapi gangguan manusia ini kecuali adalah para Nabi dan Shiddiqun.

Sebagai contoh yang dialami oleh Rasulullah pada perang uhud, beliau mengalami gangguan dari manusia hingga terluka wajahnya dan patah giginya, namun sebaliknya Rasulullah memberikan 3 hal pada mereka, yaitu :
- Memaafkan mereka.
- Mendoakan ampun untuk mereka.
- Memberikan udzur untuk mereka.

Barakallahu fiikum
Wa Jazakumullahu khair.

40 Hadits Seputar Kesucian Hati (Bagian 3)



Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala.

MASJID AL-AZIZ BANDUNG

(Hadist 10) Tentramkan hati dengan membaca Al Qur'an.

"مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: (الم) حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ." (رواه الترمذي)

"Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Quran), maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR. Tirmidzi).

Faidah dari hadist diatas, adalah bahwa balasan dapat berlipat ganda disebabkan beberapa faktor, diantaranya ;

1. Ikhlas.
2. Itiba.
3. Amal tersebut manfaatnya dirasakan oleh orang lain.
4. Keutamaan waktu.
5. Kebutuhan yang mendesak.
6. Keutamaan tempat.

Bahkan ada amalan yang pahalanya tidak terbatas ;

1. Sabar.
2. Puasa
3. Memaafkan.

Manfaat mempelajari Al Qur'an :

1. Membawa keberkahan dalam hidup.

 كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

"Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran."[QS Sad 29]

2. Kebaikan dalam mempelajari dan mengamalkan.

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya."
(HR. Bukhari no. 5027)

Mempelajari meliputi beberapa hal :
- Lafadz : Dalam cara bacaan yang baik.
- Makna : Al Qur'an mengandung makna yang dapat direnungkan dan diambil pelajaran.

3. Menambah keimanan, iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena maksiat.

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَـٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
[QS. Al Anfal 2]

4. Mempelajari dan membaca Al Qur'an dapat melembutkan hati.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ataukah hati mereka terkunci? [QS Muhammad 24].

5. Membaca dan mempelajari Al Qur'an adalah perdagangan yang tidak akan merugi.

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

"Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab Allah dan mendirikan salat serta menginfakkan sebagian dari apa yang Kami berikan kepada mereka, dengan diam-diam dan secara terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi."[QS Fathir 29]

(Hadist 11) Bertaubatlah dosamu banyak.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تَوُبُوا إِلَى اللَّهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّةٍ فِي الْيَوْمِ

"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari."[ Muslim 2702 ]

Syarat Taubat :

1. Menyesal.
2. Berusaha tidak kembali terjatuh kedalam disa yang sama.
3. Mengiringi dengan kebaikan.
4. Bila berkaitan dengan hak anak adam maka minta maaf atau minta dihalalkan.

Taubat adalah wajib dilakukan sebagaimana disebutkan dalam surat At Tahrîm ayat 8.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْتَبِعُ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang nasuh. Semoga Tuhan kalian menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari di mana Allah tidak akan mempermalukan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka bersinar di depan mereka dan di sebelah kanan mereka, mereka berkata: 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS. At Tahrim 8]

Dosa secara umum berkutat pada 3 hal :
1. Syirik
2. Bid'ah
3. Maksiat

Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang menunda-nunda taubat ;
1. Cinta dengan dunia.
2. Panjang angan-angan.
3. Putus asa dari rahmat Allah.

(Hadist 12) Istighfar, Penjernih Hati.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: "إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ ذَنْبًا نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، فَإِنْ تَابَ وَأَقْلَعَ، صُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَغْلُبَ عَلَى قَلْبِهِ، فَذَٰلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ: كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ" (رواه أحمد).

"Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 'Jika seorang hamba berbuat dosa, akan muncul di hatinya bintik hitam. Jika ia bertobat dan meninggalkannya, hatinya akan bersih kembali. Namun jika ia terus berbuat dosa, bintik tersebut akan semakin banyak hingga menutupi hatinya. Itulah 'ran' yang disebutkan Allah: 'Tidak! Sesungguhnya noda telah menutupi hati mereka akibat apa yang mereka perbuat.'" (HR. Ahmad).
 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُوا إِلَى رَبِّهِمْ أُو۟لَـٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka adalah penghuni surga, mereka akan kekal di dalamnya.
[QS. Hud 23]

Perbedaan taubat dan istighfar ;

1. Taubat setelah melakukan dosa, sedangkan istighfar tidak demikian.

Pelajaran dari hadist ini adalah bahwa dosa membuat hati kita kotor dan menjadi hitam. Sebagaimana hajar aswad asalnya berwarna putih dan menjadi hitam karena dosa anak adam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "حَجَرُ الْأَسْوَدِ أُنْزِلَ مِنَ الْجَنَّةِ، وَكَانَ أَشْدَّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ، فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 'Hajar Aswad diturunkan dari surga dan warnanya lebih putih dari susu, tetapi dosa-dosa manusia telah menjadikannya hitam.

Istighfar menjernihkan hati dari kotoran kotoran hati, sehingga ketika kita melakukan istighfar kita meminta :
1. Kita memohon agar Allah menutupi aib-aib kita.
2. Kita memohon agar Allah mengampuni dosa-dosa kita kelak di akhirat.

Keutamaan istighfar :
1. Sebab kebaikan-kebaikan. (Surat Nuh 10-13).
2. Istighfar adalah tameng menghalangi dari bencana (Surat Al Anfal 33).
3. Istighfar agar disayang Allah (Surat Nuh 10-12).

(Hadist 13) Doa, Kunci Kebaikan.

مَا مِن شَيْءٍ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ

"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa." [HR Tirmidzi 0733]

Tidak ada cara untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan didunia dan akhirat

Diantara keutamaan doa :

1. Doa intinya ibadah (الدعاء هو العبادة)
2. Sebab ditolong oleh Allah.
3. Amalan yang dicintai Allah, sebaliknya allah murka pada hamba yang tidak meminta pada Allah (إن الله تعالى يغضب على من لا يسألُه)
4. Doa adalah amalan para nabi.

Adab dalam berdoa :

1. Merendah dan merengek pada Allah, sebagaimana nabi Yunus didalam perut ikan dan kedalaman laut, tidak berputus asa dari rahmat Allah dan merendahkan diri mengakui semua dosa-dosa dan kesalahan diri, salah satu doa nabi Musa dalam Al Qur'an :
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kepada kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.[ QS. Al A`raf 140]
2. Tidak tergesa-gesa ingin dikabulkan doanya.
3. Optimis penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa kita.

(Hadist 13) Hidupkan Hatimu dengan Dzikir

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيْتِ."

Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: 'Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan yang tidak berdzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dan yang mati.

Makna Dzikir :
1. Dzikir bermakna umum ; Yaitu setiap amalan yang mengingatkan kita pada Allah.
2. Dzikir bermakna khusus ; Dzikir secara lisan, sebagai contoh membaca Al Qur'an.

Allah memerintahkan kita banyak berdzikir (perintah dari Allah maka sifatnya adalah wajib).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. [QS Al Ahzab 21]

Keutamaan dzikir, diantaranya :
1. Membuat hati menjadi tenang.(QS. Ar Rad 28)
2. Benteng dari was-was syaitan.
3. Hidup akan berkah dan tenang.

Barakallahu fiikum 

Jazakumullahu khair

 

Friday, August 2, 2024

MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY (FIX)

  ﷽


Have You Ever Encountered the MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY error log on Web Server empowered with ModSecurity and when you inspect the http(s) transaction you found error code 403 appear just like the following log sample bellow ?

WAF-Error: [file "WAF.c"] [line 275] [level 3] [client 114.122.68.101] WebSec: Access denied with code 403 (phase 2). Match of "eq 0" against "MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY" required. [file "/config.conf"] [line "96"] [id "200004"] [msg "Multipart parser detected a possible unmatched boundary."] [hostname "bpi.rizkymd.com"] [uri "/bp-monitoring/sZrm507/loads/FnUnload/306058"] [unique_id "ZqvyxVCLMKbYfeCLtgKpAwAAABA"]
WAF-Error: [file "WAF.c"] [line 275] [level 3] [client 114.122.68.101] WebSec: Access denied with code 403 (phase 2). Match of "eq 0" against "MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY" required. [file "/config.conf"] [line "96"] [id "200004"] [msg "Multipart parser detected a possible unmatched boundary."] [hostname "bpi.rizkymd.com"] [uri "/bp-monitoring/sZrm507/loads/FnUnload/306058"] [unique_id "ZqvzgKhcE5aknXp-LX5IxwAAAIM"]
WAF-Error: [file "WAF.c"] [line 275] [level 3] [client 192.168.14.80] WebSec: Access denied with code 403 (phase 2). Match of "eq 0" against "MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY" required. [file "/config.conf"] [line "96"] [id "200004"] [msg "Multipart parser detected a possible unmatched boundary."] [hostname "bpi.rizkymd.com"] [uri "/bp-monitoring/sZrm507/loads/UpdVerify/306021"] [unique_id "Zqv13VCLMKbYfeCLtgK2qQAAFBI"]
WAF-Error: [file "WAF.c"] [line 275] [level 3] [client 192.168.14.80] WebSec: Access denied with code 403 (phase 2). Match of "eq 0" against "MULTIPART_UNMATCHED_BOUNDARY" required. [file "/config.conf"] [line "96"] [id "200004"] [msg "Multipart parser detected a possible unmatched boundary."] [hostname "bpi.rizkymd.com"] [uri "/bp-monitoring/sZrm507/loads/UpdVerify/306021"] [unique_id "Zqv2OOk1aQTQphAFXT8_EwABTBE"]


If so, you might find this alternative solutions helpful while debugging your web application, ensuring that ModSecurity protection continues to operate as expected :

  1. Check yours /etc/php.ini, ensure the value of upload_max_filesize is suits your needs and that its sufficient to handle file upload function.

  2.  Select only one of the following solution :

    Option 1 :  Create Exclusion Rule ;  In my case above, there are 2 (two) URL path parts that affected ; (1) /bp-monitoring/sZrm507/loads/FnUnload/306058 and (2) /bp-monitoring/sZrm507/loads/UpdVerify , so what we are going to do is to create exclusion rules in web-server configuration to change ModSecurity mode everytime the matched URL path found.
    a). Create config file : $ sudo vi /etc/apache2/mods-available/Exclude.conf
    SecRule REQUEST_URI "/bp-monitoring/sZrm507/loads/FnUnload" "phase:1,id:10241000,pass,ctl:ruleEngine=DetectionOnly"
    SecRule REQUEST_URI "/bp-monitoring/sZrm507/loads/UpdVerify" "phase:1,id:10241001,pass,ctl:ruleEngine=DetectionOnly"
    b). Enable the config :
    $ sudo ln -sf /etc/apache2/mods-available/Exclude.conf /etc/apache2/mods--enabled/Exclude.conf
    c). Verify the config (Always ensure the result is OK) : $ sudo apache2ctl configtest
    Syntax OK.
    d). Restart the Web Server service.

    Option 2
    :  Disable the Security Rule ;
    a). Always backup the config file before making any changes in the configuration ; $ sudo cp /etc/modsecurity/modsecurity.conf /etc/modsecurity/modsecurity.conf.original
    b). Disable the Security Rule ; $ sudo  sed -i 's/SecRule MULTIPART_UNM/\#SecRule MULTIPART_UNM/g' /etc/modsecurity/modsecurity.conf
    c). Verify the config (Always ensure the result is OK) : $ sudo apache2ctl configtest
    Syntax OK.
    d). Restart the Web Server service.

    Alhamdulillah, it's done. Hope it's useful!

    Barakallahu fiikum
    Jazakumullahu khair

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...