Saturday, December 30, 2023

Agar Ilmu Menjadi Berkah



Ustadz Najmi Umar Bakar hafizahullahu ta'ala

https://www.youtube.com/live/6v__eJEV8IA?si=29fPQrturqBfZGMy

Harapan kita adalah ilmu yang kita dapat kita pelajari mendapatkan keberkahan, apa itu berkah ? ziadatul khair, bertambah kebaikan, ada orang yang mendapatkan ilmu namun tidak mendapatkan keberkahan, tidak dapat memahami dan mengamalkan ilmu yang dipelajari bertahun-tahun.

Doa yang nabi panjatkan seusai sholat subuh,

اللهُمَّ اِنِّى اَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik, serta amal yang diterima."

Target kita di akhirat adalah masuk surga Allah dan berkumpul bersama nabi, sedangkan target kita yang tertinggi didunia adalah ingin menjadi orang yang bertakwa dan ketakwaan itu semakin hari semakin berkualitas, dan ketakwaan hanya dapat dicapai dengan ilmu yang berkah.

Dalil pentingnya menuntut ilmu

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.”

◾ *AGAR ILMU MENJADI BERKAH* ◾

Setiap Muslim itu wajib berusaha untuk menuntut ilmu, dan "pasti" mereka ingin mendapatkan ilmu yang benar, barokah, dan bermanfaat. Maka diantara perkara yang mesti mereka lakukan adalah :

(1). Bertakwa kepada Allah Ta'ala

"Wahai Orang2 Yang Beriman, jika kamu *Bertakwa kepada Allah*, niscaya Dia pun akan "memberikan" padamu Al-FURQAN (kemampuan membedakan antara yang "Haq dan yang Batil"), dan Dia juga akan "Menghapus" Segala Kesalahanmu, dan *"MENGAMPUNI"* (DOSA-DOSA)mu. Dan Allah memiliki "karunia yang Besar" (QS. Al-Anfal [8]: 29)

"Dan bertakwalah kepada Allah, niscaya Allah pun akan memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS.Al-Baqarah [2]: 282)

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَآبِّ وَٱلْأَنْعَٰمِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Artinya: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Fatir 28).

(2). Perbanyaklah menimba ilmu kepada para ulama atau para ustadz yg memiliki manhaj dan juga aqidah yang lurus, yaitu mereka yang telah mengajak umat untuk kembali kepada Manhaj (Cara Beragama Yang Benar), yang Telah DICONTOHKAN dan yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ & Para Sahabatnya serta orang-orang setelahnya yang telah mengikuti manhaj mereka dalam Kebaikan, Kebenaran dan Keutamaan.

(3). Senantiasa melihat kepada dalil atau keterangan2 yang ada di dalam al-Qur'an, as-Sunnah serta perkataan Para Sahabat yang Telah dianggap sebagai Dalil Pokok dalam pengambilan hukum. Barangsiapa yg Telah Berbicara tentang Agama tanpa adanya Dalil Yg Shahih, maka Dipastikan dia akan salah dalam memahami agama.

(4). Pahami dalil sesuai dengan apa yang diinginkan oleh "Allah dan Rasul-Nya ﷺ", serta apa yang Telah Dipahami oleh Para Sahabat, bukannya *"disesuaikan"* dengan akal, perasaan, hawa nafsu, budaya serta Ridho & Syahwat *Manusia*. Apabila salah Dalam Memahami Dalil Maka Pasti Akan bermasalah, karena setiap manusia pasti berbeda keinginan dan pemahamannya.

Syaikh Muqbil bin Hadi رحمه الله berkata :

من الناس من يستفتي أهل العلم، فإن كانت الفتوى توافق هواه قبلها، وإلا أعرض عنها، وهذه صفة من صفات اليهود

"Sebagian orang ada yg "meminta fatwa" kepada Para Ulama, maka apabila Fatwa tersebut sesuai dengan Hawa Nafsunya, maka dia pun menerimanya, dan apabila tidak sesuai maka dia Berpaling darinya. Dan sifat yang semacam ini TERMASUK dari Sifat Yahudi" (Riyaadhul Jannah 17)

Tugas rasul dalam Islam, termasuk menjelaskan ajaran Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an, secara umum ditegaskan dalam beberapa ayat. Salah satu ayat yang sering dikutip untuk menjelaskan tugas rasul adalah:

Surah An-Nahl (16:44)
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

Yang artinya:
"Dan Kami turunkan kepadamu Al-Dzikr (Al-Qur'an) agar kamu menjelaskan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, supaya mereka berpikir."

Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu tugas rasul adalah menjelaskan dan memberikan pemahaman yang benar mengenai ayat-ayat Al-Qur'an kepada umat manusia. Ini adalah peran esensial dari seorang rasul, untuk tidak hanya menyampaikan wahyu, tapi juga untuk memastikan bahwa wahyu tersebut dipahami dengan benar.

(5). Menjauhkan diri dari dosa & maksiat.
Sesungguhnya "dosa dan maksiat" dapat Menghalangi Ilmu Yang Bermanfaat, dan bahkan dapat mematikan "hati", merusak kehidupan, dan mendatangkan "siksaan".

Orang bertakwa bukan hanya menjauhi yang diharamkan, perkara yang makruh dan subhat ditinggalkan, bahkan yang mubah pun dibatasi.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا

Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS Al-Isra 36).

Rasulullah bersabda:

لا يزيدُ في العمُرِ إلَّا البرُّ ولا يردُّ القدَرَ إلَّا الدُّعاءُ وإنَّ الرَّجلَ لَيُحرَمُ الرِّزقَ بالذَّنبِ يصيبُهُ

“Tidak ada yang dapat memperpanjang umur seseorang kecuali dengan amal yang baik, dan tidak ada yang dapat mengubah takdir kecuali dengan doa. Bahkan, seseorang bisa terhalang rezekinya karena dosa yang dia lakukan.” (HR. Ibnu Majah No. 3264)

Dengan adanya taufik dan hidayah dari Allah semakin mudah menghindari dosa dan maksiat, Allah menjadikan agama Islam ini mudah.

(6). Memahami dan melaksanakan adab, etika, serta akhlak dalam menuntut ilmu

(lihatlah "12 Adab Bagi Penuntut Ilmu" di Channel Telegram Najmi Umar Bakkar)

(7). Mengamalkan ilmu yang dipelajari

Imam asy-Syafi'i رحمه الله berkata :

*العلم ما نفع، ليس العلم ما حفظ*

"Ilmu yang sesungguhnya adalah ilmu yg memberikan manfaat, bukan yang hanya dihafal" (Hilyatul Auliyaa' IX/123)

Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :
"Dan Ilmu Yang Berfaidah adalah Ilmu yg Teraplikasikan Dengan *"Amalan"*, dimana ilmu tersebut akan nampak pengaruhnya pada raut wajah, perilaku, dan akhlaknya, ibadah, ketenangan, rasa takut, dan yang lainnya. Dan ini merupakan perkara yang penting" (Asy-Syarhul Mumti' VII/166)

Tidak mengamalkan ilmu dalam hal yang wajib adalah sebuah dosa, sedangkan meninggalkan ilmu dalam yang sunnah adalah sebuah kerugian.

(8). Menyebarkan ilmu yang diketahui

Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :

وصدقة العلم أبقى دواماً وأقل كلفةً ، لأنه ربما تكلم العالم بكلمة ، ينتفع بها أجيال من الناس

"Sedekah Ilmu lebih bisa Kekal Bertahan kontinuitasnya, & Lebih sedikit biayanya. Karena Terkadang seorang yang Berilmu itu "berbicara" dengan sebuah kalimat yg dapat Diambil *Manfaatnya* oleh manusia (selama) sekian generasi" (Syarah Hilyah Thalibul Ilmi I/258)


وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم

“Dan bertakwalah kepada Allah;  Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Qs. Al-Baqarah(2) : 282).

(9). Banyak berdoa kepada ALLAH Ta'ala agar terus diberikan "hidayah dan taufik", sehingga dapat terhindar dari kesesatan dan kesalahan.

*اَللّٰهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَعَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا*

*"Ya Allah,* Berikan Manfaat kepada kami atas ilmu yang Engkau ajarkan kepada kami dan Ajarkanlah hal-hal yang Bermanfaat untuk kami, serta tambahkanlah kepada kami ilmu"

Dari Zaid bin Arqam, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dan dari jiwa yang tidak pernah merasa kenyang, serta dari doa yang tidak dikabulkan [HR. Muslim].

(10). Dengan cara bersungguh-sungguh mengamalkan "ke 9 point" di atas, insya Allah Penuntut Ilmu akan mudah dalam memahami Islam & As-Sunnah, mampu untuk membedakan antara yang Tauhid dan Syirik, Sunnah dan Bid'ah, yang Haq dan yang Bathil, serta Ilmu itu pun Akan menjadi berkah dan juga bermanfaat.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Ankabut 69).

وَمَنْ أَرَادَ ٱلْءَاخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

Artinya: Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (QS Al Isra 19)

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official

Barakallahu fiikum.

No comments:

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...