Thursday, September 14, 2023

Malicious IP List - Threat Attempt (Realtime Update)

  ﷽

Hereby we provide Malicious IP List which InsyaAllah will be updated automatically whenever we found new incident or based on certain manual update.

This list might be usefull to be added in Firewall (Mikrotik Router - IP Firewall Address List) or NGF (PaloAlto Networks -  External Dynamic List) policy as the refrence source list to improve your network security.

https://captive.rizkymd.com/blocked.txt

Baarakallahu fiikum.

Saturday, September 9, 2023

Pilihan Allah yang Terbaik.

 ﷽


USTADZ MUHAMMAD HALID SYAR'IE, LC.


SABTU, 09 SEPTEMBER 2023

24 SAFAR 1445 H

18.30- SELESAI

MASJID AL-AZIZ


https://www.youtube.com/live/BZiMXTXE_rw?si=xxiFA-crNJbfYW8M


Dunia adalah tempat ujian, tidak ada satupun orang yang tidak memiliki masalah maupun ujian, bahkan Rasulullah mengalami banyak ujian. Salah satu cara agar permasalahan dalam kehidupan dapat kita hadapi dengan tenang adalah :


Mentadabburi ayat Al-Qur'an.

Rasulullah dengan sekian banyak ujian tetap tenang dalam menghadapinya karena dekat dengan Al-Qur'an, dalilnya :

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ


Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (An Nahl 97).


Allah menurunkan Al-Qur'an untuk di tadabburi, ulama sepakat yang disebut ahlul Al-Qur'an adalah orang yang memahami dan beramal dengan Al-Qur'an, dalilnya :


كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ


Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran (As Shad 29).


Salah satu ayat yang akan kita tadabburi saat ini adalah Surat Al-Baqarah 216 :

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.


Ayat ini adalah kunci dalam menghadapai ujian hidup, beberapa ayat yang lain yang memiliki makna serupa, bahwa pilihan Allah adalah selalu yang terbaik.


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا۟ ٱلنِّسَآءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا۟ بِبَعْضِ مَآ ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (An Nisa 19).


إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُم مَّا ٱكْتَسَبَ مِنَ ٱلْإِثْمِ ۚ وَٱلَّذِى تَوَلَّىٰ كِبْرَهُۥ مِنْهُمْ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٌ


Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar (An Nur 11).


Konteks surat Al Baqarah 216 terkait dengan ibadah jihad, yang berat meskipun untuk para sahabat, karena ibadah jihad adalah salah satu ibadah dengan resiko yang berat. Karena bisa jadi hal yang kita anggap buruk namun sebenarnya baik untuk kita, dan dan hal yang kita anggap baik sebenarnya adalah buruk untuk kita, sesungguhnya ketentuan Allah adalah selalu yang terbaik.


Sedangkan pada konteks surat An Nisa 19 adalah terkait dengan pasangan hidup, dimana pada saat telah menikah maka terlihat kekurangan-kekurangan nya, Seorang sahabiyah Fatimah binti Qais, bertanya pada Rasulullah tentang dirinya yang dipinang oleh dua orang yaitu Muawiyah dan Abu Jahm, namun Rasulullah menyarankan untuk menikah dengan Usamah bin Zaid.


Sedangkan surat An Nur 11 adalah terkait fitnah yang mengenain ummul mukminin yang difitnah berzina oleh orang-orang munafik, yang hikmahnya Allah jadikan ummul mukminin bersih dari segala fitnah dan Allah puji dengan turunnya keputusan Allah.


Kisah Ibu Nabi Musa yang harus menghanyutkan anaknya ke sungai, merupakan keputusan yang sangat berat, agar anaknya tidak dibunuh oleh Fir'aun, hingga suku Qibti (suku firaun) protes bila demikian siapa yang akan menjadi khadam pembantu kami, sehingga Fir'aun merubah keputusannya menjadi seluruh bayi laki-laki yang lahir 1 tahun dibunuh dan 1 tahun kemudian dibiarkan hidup.


Nabi musa lahir pada tahun pembunuhan bayi laki-laki, sehingga khawatir dengan keselamatan bayinya, Ibu Nabi Musa menyusui anaknya kemudian Allah ilhamkan perintah untuk menghanyutkan Nabi Musa dalam kotak ke sungai hingga ditemukan oleh Istri Fir'aun, sesungguhnya hal ini adalah ujian yang berat bagi Ibu Nabi Musa, namun dibalik semua pilihan Allah terdapat hikmah yang besar, dalilnya :


وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ


Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.

(Al Qashash 7).


Contoh yang lain adalah kisah Nabi Yusuf, yang Allah beritakan hanya dalam Surat Yusuf, yang merupakan sebaik-baiknya kisah (Ahsanul Qasas), Nabi Yusuf sangat disayang oleh ayahnya (Nabi Yakub) dan beliau dibenci saudara-saudaranya hingga dibuang ke sumur, ditemukan oleh kabilah dan dijadikan budak, selanjutnya menjadi pelayan diistana kemudian dimasukkan kedalam penjara karena ketampanannya dan menolak ajakan majikannya untuk berzina dan difitnah menggoda wanita-wanita.


Didalam penjara Nabi Yusuf bersama dengan 2 orang yang bekerja pada Raja, Nabi Yusuf menafsirkan mimpi yang dialami keduanya, hingga salah satunya dibebaskan dari penjara sesuai dengan tafsir mimpi yang diberikan Nabi Yusuf, 9 tahun kemudian pegawai raja kembali ingat mengenai Nabi Yusuf pada saat Raja bermimpi mengenai 7 ekor sapi gemuk yang dimakan 7 ekor sapi kurus dan padang gandum yang hijau serta padang gandum yang kering, Nabi Yusuf dapat mentafsirkan mimpi tersebut hingga akhirnya Nabi Yusus diangkat menjadi Menteri dan kembali berkumpul dengan ayahnya.


Begitu juga apa yang Allah beritakan dalam Al Qur'an mengenai kisah Nabi Khadir yang membunuh seorang anak kecil yang dikabarkan dalam surat Al Kahfi, bahwasanya Allah ingin menyelamatkan orang tua yang muslim dan menjadikan anak kecil tersebut masuk surga, karena apabila anak tersebut tumbuh hingga besar akan menyebabkan orangtuanya menjadi kafir, Dalilnya :


فَٱنطَلَقَا حَتَّىٰٓ إِذَا لَقِيَا غُلَٰمًا فَقَتَلَهُۥ قَالَ أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةًۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ لَّقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا


Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhr membunuhnya. Musa berkata: “Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar” (Al Kahfi 74).


وَأَمَّا ٱلْغُلَٰمُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَآ أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَٰنًا وَكُفْرًا


Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran (Al Kahfi 80).


فَأَرَدْنَآ أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَوٰةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا


Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) 

(Al Kahfi 81).



Berikutnya kisah Ummu Salamah, yang ditinggal meninggal oleh suaminya hingga dapat menjadi istri Rasulullah, beliau menghadapi musibah meninggalnya suami yang dicintai dan berdoa 


إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها


“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” (HR: Muslim).


Meskipun ujian yang dialami berat, namun beliau tidak akan menjadi istri Nabi tanpa terlebih dahulu kehilangan suami yang dicintai.


Barakallahu fiikum.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Saturday, September 2, 2023

Kunci-kunci Rezeki Dari Sunnah Nabi

 ﷽


DR MUSYAFFA' AD-DARINY LC, MA


https://www.youtube.com/live/FlFfjQ55qsM


Dalam masalah berkaitan rizki ada 3 hal yang harus kita pegang.


1. Rizki adalah salah satu yang ditakdirkan Allah untuk kita, pada surat Hud ayat 6 :


وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ


Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

Kita hidup dimasyarakat dan kita lihat berbagai macam orang mencari rizki, pada surat An Nahl ayat 71 :

وَٱللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ فِى ٱلرِّزْقِ ۚ فَمَا ٱلَّذِينَ فُضِّلُوا۟ بِرَآدِّى رِزْقِهِمْ عَلَىٰ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَآءٌ ۚ أَفَبِنِعْمَةِ ٱللَّهِ يَجْحَدُونَ


Artinya: Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?.

Dengan keyakinan ini, kita selalu kembali kepada Allah.


2. Kita diperintahkan untuk mencari rizki.


Jangan sampai kita berkeyakinan rizki dari Allah kemudian kita tidur-tiduran, karena Allah yang memberikan rizki dan memerintahkan kita mencari rizki, meskipun kita sibuk dengan dunia kita usahakan untuk meluangkan waktu di majelis-majelis ilmu, karena ilmu adalah warisan para nabi yang paling berharga. 


إنَّ الأنْبِياءَ لَمْ يُورِّثُوا دِينَاراً وَلا دِرْهَماً وإنَّما ورَّثُوا الْعِلْمَ، فَمنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحظٍّ وَافِرٍ


“Sesungguhnya para Nabi ‘Alaihimush Shalatu was Salam tidak mewariskan emas maupun perak yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Maka barangsiapa yang mengambilnya sungguh dia telah mengambil bagian yang sempurna.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


Artinya: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung," (Al Jum'ah 10).


وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ ءَايَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَآ ءَايَةَ ٱلَّيْلِ وَجَعَلْنَآ ءَايَةَ ٱلنَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا۟ فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ فَصَّلْنَٰهُ تَفْصِيلًا


Artinya: Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Al Isra 12)



عَنِ المِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ، خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ» (رَوَاهُ الْبُخَارِى)[1]


Artinya: “Dari Miqdam RA, dari Rasul Shalallahu alaihi wasallam bersabda: tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makan hasil kerjanya sendiri dan sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil buah tangan (pekerjaan) nya sendiri” (HR. Al-Bukhari).


Rasulullah pun bekerja menjadi pedagang, menggembalakan ternak, begitu pula para sahabat.


3. Mencari rizki halal dengan cara yang halal.


 Allah memerintahkan mecari rizki dengan cara yang dihalalkan Allah.

 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ - ١٦٨


Artinya: "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata."(Al Baqarah 168).


Banyak orang yang terfitnah oleh dunia, hingga tidak peduli halal dan haram dalam mencari rizki.


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ


Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW. bersabda:

Akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram. (H. R. Bukhari no . 2059)


Kebahagiaan itu letaknya dihati, apabila ingin membahagiakan diri kita maka berdzikir pada Allah, dengan mendekatkan diri pada Allah, ahli surga merasakan kebahagiaan yang utama yaitu melihat wajah Allah, orang yang dapat sholat malam maka akan menjadi orang yang bahagia karena sangat dekat pada Allah.


Rizki dapat dicari dengan sebab duniawi dan sebab syar'i, sebab-sebab syar'i yang dapat melapangkan rizki, didalam syariat islam dijelaskan amalan-amalan yang dapat mendatangkan rizki, contohnya :


1. Banyak beristighfar.


Dalail pada hadist Rasulullah:


"Sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rezekinya disebabkan dosa-dosa yang diperbuatnya," (HR Ahmad).


Dalil dari Al Qur'an, Allah berfirman dalam surah Nuh ayat 10-12 :

(10) فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

(11) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

(12) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا


Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."


Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al-Bashri rahimahullah sebagai berikut.


أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة


“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.’

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.’

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.’

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasihatkan, ‘Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah.’"


2. Silaturahim / menguatkan tali kekerabatan (hubungan keluarga).


Silaturahim adalah amalan yang mendatangkan rizki, sebagaimana hadist Rasulullah :


“ Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi” (HR. Bukhari – Muslim).


Dan yang paling berhak mendapatkan manfaat dari amalan ini adalah orangtua kita, orangtua telah banyak berkorban untuk kita, maka muliakan mereka, dan jangan sampai kita hitung-hitungan dalam masalah harta dalam memberi pada mereka, doa baik orangtua adalah salah satu dari jalan rizki.


3. Sedekah / infaq.


Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,


وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِين


"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS. Saba': 39)


Hadist Rasulullah shalallahu 'Alaihi Wasallam bahwa sedekah tidak mengurangi harta kita.


مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ


"Sedekah tidaklah mengurangi harta." (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :


وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟


“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR Muslim no 2868).


Dalam hadits qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman,


يَا عِبَادِى لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِى صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِى فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِى إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ


“Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim no. 2577, dari Abu Dzar Al Ghifari).


4. Haji & umrah.


Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:


تَابِعُوا بين الحجِّ والعمرةِ ، فإنَّهما ينفيانِ الفقرَ والذنوبَ ، كما يَنفي الكيرُ خَبَثَ الحديدِ والذهبِ والفضةِ ، وليس للحجةِ المبرورةِ ثوابٌ إلا الجنةُ


"Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umroh (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga." (HR Imam at-Tirmidzi).


5. Bersyukur.


Allah berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7 :


لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ


Artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”


6. Tawakal.


Tawakal dimulai dengan berusaha dan sandarkan hati pada Allah, bertawakal pada Allah sebagaimana burung yang pergi dipagi hari dalam keadaan perutnya kosong dan kembali ke sarang disore hari dalam keadaan kenyang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا


“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi no. 2344. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).


7. Menikah


Allah Ta’ala berfirman,


وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nuur: 32).


8. Berdoa.


Berdoa agar Allah memberikan rizki, maupun meminta doa pada orang lain, sebagai contoh doa sesuai sunnah yang dipanjatkan setiap pagi :


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا


“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).


9. bertakwa kepada Allah.


Berusaha sebisa mungkin menjalankan perintah dan meninggalkan kemaksiatan, Allah berfirman dalam surat At Talaq 2 :


فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا


Artinya: Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.


10. Bertasbih.


Bertasbih mengingat Allah dapat mendatangkan rizki, Surat Az-Zariyat Ayat 56-57 ;


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.


مَآ أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَآ أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ


Artinya: Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.


Catatan : Jangan jadikan ibadah sekedar untuk mencari rizki, jadikan tujuan utama melakukan ibadah adalah pahala akhirat dan keridhoan Allah.

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...