﷽
Beriman Dengan Nama-Nama Kitab Allah Yang Kita Ketahui Namanya
Sukhuf Ibrahim dan Sukhuf Musa
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-A’la :19
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa
Az-Zabur diturunkan kepada Nabi Daud 'alaihissalam
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa : 163
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
At Taurat diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihissalam dan Al-Injil diturunkan kepada Nabi Isa 'alaihissalam
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali-Imran :3
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Baqoroh 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)
Untuk kitab yang tidak diketahui namanya, maka kita beriman secara global bahwa setiap Rasul memiliki kitab namun tidak semua kita ketahui namanya. allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al:Hadid 25
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.
Friday, March 29, 2019
Thursday, March 28, 2019
Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si7.H04
﷽
Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah
Kitab merupakan Kalamullah, bahwa Allah secara hakikat telah berbicara dengan huruf dan maknanya. Berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki dengan cara yang sesuai dengan yang Dia kehendaki yang sesuai dengan keagungan Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imran : 3
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali-Imran : 84
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka.”
Orang yang mengatakan bahwa Kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia, berarti dia telah kufur. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imran : 4
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Muddatstsir : 25
إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ
Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Asy Asy-Syu'ara' 192-195:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
dengan bahasa Arab yang jelas.
Dalam Surat Al Haqqah:40 yang dimaksud dengan utusan adalah Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam sedangkan dalam Surat At Takwir:19 yang dimaksud dengan utusan adalah Malaikat Jibril (penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan).
Al Haaqqah :40
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
Al Takwir :19
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril).
Bahwasanya Kitab-Kitab Ini Benar-Benar Turun Dari Allah
Kitab merupakan Kalamullah, bahwa Allah secara hakikat telah berbicara dengan huruf dan maknanya. Berbicara sesuai dengan yang Dia kehendaki dengan cara yang sesuai dengan yang Dia kehendaki yang sesuai dengan keagungan Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imran : 3
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali-Imran : 84
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka.”
Orang yang mengatakan bahwa Kitab-kitab tersebut adalah ucapan manusia, berarti dia telah kufur. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Ali Imran : 4
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Al-Muddatstsir : 25
إِنْ هَٰذَا إِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ
Ini tidak lain hanyalah perkataan manusia.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat Asy Asy-Syu'ara' 192-195:
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),
عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ
dengan bahasa Arab yang jelas.
Dalam Surat Al Haqqah:40 yang dimaksud dengan utusan adalah Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wasallam sedangkan dalam Surat At Takwir:19 yang dimaksud dengan utusan adalah Malaikat Jibril (penyandaran ucapan kepada yang menyampaikan).
Al Haaqqah :40
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
Al Takwir :19
إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ
Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril).
Wednesday, March 27, 2019
Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si7.H03
﷽
Wahyu
Wahyu secara bahasa berarti pemberitaan yang cepat dan samar. Contoh dalam Al-Quran misalnya:
Allah mewahyukan Ibu Musa untuk menyusui, Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang, Nabi Zakaria mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat, Syaithon mewahyukan kepada wali-walinya.
Sedangkan wahyu secara syariat adalah pemberitahuan Allah kepada para Nabi-Nya dengan apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu ini merupakan kekhususan para nabi. Alloh berfirman dalam Surat An-Nisa:163
إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ نُوحٍ۬ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَـٰرُونَ وَسُلَيۡمَـٰنَۚ وَءَاتَيۡنَا دَاوُ ۥدَ زَبُورً۬ا
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Ada 3 cara Allah menyampaikan wahyu kepada para Nabi.
Pertama, Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan.
Sesungguhnya Ruhul Quds (Malaikat Jibril) meniupkan ke dalam kalbuku :
Tidak akan ada jiwa yang mati sampai Allah Azza wa Jalla menyempurnakan rizkinya. Maka hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan carilah rizki dengan cara yang baik. Janganlah keterlambatan rizki membuat salah seorang di antara kalian mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya apa yang di sisi Allah Azza wa Jalla tidak akan bisa diraih, kecuali dengan mentaatiNya (HR Abu Nu’aim dalam Hilyatul Aulia dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Kedua, Allah bicara langsung dengan Nabi dibalik hijab seperti saat bicara dengan Musa. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa:164
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung
Ketiga, datang perantaraan malaikat sebagaimana turunnya malaikat Jibril. Allah berfirman dalam Surat Asy-Syura:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki, Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
Jibril datang membawa wahyu (Hadist Mutafaqun Alaih) dengan tiga cara :
Wahyu
Wahyu secara bahasa berarti pemberitaan yang cepat dan samar. Contoh dalam Al-Quran misalnya:
Allah mewahyukan Ibu Musa untuk menyusui, Allah mewahyukan lebah untuk membuat sarang, Nabi Zakaria mewahyukan kepada kaumnya dengan Isyarat, Syaithon mewahyukan kepada wali-walinya.
Sedangkan wahyu secara syariat adalah pemberitahuan Allah kepada para Nabi-Nya dengan apa yang ingin Allah sampaikan kepada mereka baik berupa syariat atau kitab, baik dengan perantara atau tidak dengan perantara. Dan wahyu ini merupakan kekhususan para nabi. Alloh berfirman dalam Surat An-Nisa:163
إِنَّآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ كَمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ نُوحٍ۬ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ مِنۢ بَعۡدِهِۦۚ وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ إِبۡرَٲهِيمَ وَإِسۡمَـٰعِيلَ وَإِسۡحَـٰقَ وَيَعۡقُوبَ وَٱلۡأَسۡبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَـٰرُونَ وَسُلَيۡمَـٰنَۚ وَءَاتَيۡنَا دَاوُ ۥدَ زَبُورً۬ا
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Ada 3 cara Allah menyampaikan wahyu kepada para Nabi.
Pertama, Allah langsung mewahyukan ke hati yang diwahyukan.
Sesungguhnya Ruhul Quds (Malaikat Jibril) meniupkan ke dalam kalbuku :
Tidak akan ada jiwa yang mati sampai Allah Azza wa Jalla menyempurnakan rizkinya. Maka hendaklah kalian bertakwa kepada Allah, dan carilah rizki dengan cara yang baik. Janganlah keterlambatan rizki membuat salah seorang di antara kalian mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Sesungguhnya apa yang di sisi Allah Azza wa Jalla tidak akan bisa diraih, kecuali dengan mentaatiNya (HR Abu Nu’aim dalam Hilyatul Aulia dishahihkan oleh Syaikh Albani).
Kedua, Allah bicara langsung dengan Nabi dibalik hijab seperti saat bicara dengan Musa. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa:164
وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung
Ketiga, datang perantaraan malaikat sebagaimana turunnya malaikat Jibril. Allah berfirman dalam Surat Asy-Syura:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki, Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
Jibril datang membawa wahyu (Hadist Mutafaqun Alaih) dengan tiga cara :
- Dengan wujud asli
- Seperti kerincingan lonceng dan ini adalah cara yang paling berat.
- Datang berwujud seperti manusia, sebagai laki-laki dan berbicara.
Tuesday, March 26, 2019
Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si7.H02
﷽
Pentingnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah dan Cara Beriman Dengan Kitab-kitab Allah
Diantara pentingnya iman kepada kitab adalah, pertama iman kepada kitab merupakan pokok aqidah Islam dan pokok rukun Iman.
Kedua, iman kepada kitab adalah sifat orang-orang yang beriman, Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 285
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya
Ketiga, Allah telah menyuruh orang2 beriman untuk mengatakan kami beriman kpd Allah dan apa yang diturunkan pada kami. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 136
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ َ
Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya
Keempat, mengkufuri kitab2 Allah adalah kesesatan yang nyata. Allah berfirman dalam Surat An-Nisa : 136
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya
Kelima, Allah telah menurunkan kitab2 tsb sebagai petunjuk bagi manusia, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, menunjukkan jalan yang lurus. Dengan nya mereka bahagia di dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah : 44
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ فَلا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir
Allah berfirman dalam Surat Al-Maidah : 46
وَقَفَّيْنَا عَلَى آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَآتَيْنَاهُ الإنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Allah berfirman dalam Surat Al-Baqoroh : 2
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
Sedangkan cara beriman dengan kitab-kitab Allah adalah beriman dengan 4 perkara:
- Kitab-kitab ini benar-benar turun dari Allah
- Beriman dengan nama-nama kitab yg diketahui namanya sedangkan yang tidak diketahui beriman secara global
- Membenarkan kabar-kabar yang shoheh dalam kitab-kitab tersebut seperti kabar Al quran dan kitab-kitab sebelumnya yang belum diubah
- Beramal, ridho dan berserah diri dengan hukum-hukum yang belum dihapus di dalam kitab-kitab tersebut dan semua kitab yang terdahulu telah mansukh atau terhapus hukumnya dengan Al-Quran
Monday, March 25, 2019
Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si7.H01
﷽
Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat serta Wajibnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh
Kitab secara Bahasa berarti yang di tulis. Sedangkan secara syariat, adalah kitab-kitab yang Allah turunkan bagi Rasul-Nya sebagai petunjuk bagi manusia supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Quran, As Sunnah dan Ijma kaum muslimin menunjukkan kewajiban beriman kpd kitab2. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat An-Nisa': 136
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda dalam sebuah hadist saat menjawab pertanyaan Jibril ‘alaihissalam tentang keimanan. Beriman adalah engkau beriman kepada Allah, dan para malaikatNya, dan kitab-kitabNya, dan para rasulNya, dan hari akhir, dan engkau beriman pada takdir baik yang baik maupun yang buruk [HR Muslim dari sahabat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu].
Ibnu Bathah berkata,
Demikian pula wajibnya beriman dan yang dibawa seluruhnya oleh para rasul dari sisi Allah dan beriman kepada seluruh yang Allah katakan. Ini adalah sebuah kewajiban. Kalau ada yang beriman tapi menolak satu hal saja yang dibawa para Rasul maka dia kafir menurut seluruh ulama (Al ibanah As sughro : 211).
Subscribe to:
Posts (Atom)
40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)
﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...
-
﷽ This is just a 5 minutes article on howto install Anydesk on Debian based Linux (Kali/Parrot/Ubuntu). # Update and preparation : $ s...
-
﷽ Walkthrough WebGoat Assignment Crypto Basics #8 : First run the docker as requested : docker run -d webgoat/assignments:findthesecret ...