Monday, November 19, 2018

Bacaan Dzikir Pagi


🍃🥦●━━━━━━┓
       *REMINDER*
┗━━━━━━●🥦🍃

┏━━🍃🌸🍃━━┓
      *DZIKIR PAGI*
┗━━🍃🌸🍃━━┛

*BACAAN DZIKIR PAGI*


أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

*1.MEMBACA AYAT KURSI 1X*

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ

الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” Al-Baqarah: 255) (Dibaca pagi 1x) [1]

*2. Membaca Surat Al-Ikhlas (Dibaca Pagi  3x)*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’” (QS. Al-Ikhlash: 1-4). (Dibaca pagi 3x). [2]

*3.Membaca Surat Al-Falaq (Dibaca Pagi  3x)*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَ

سَدَ

“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”‘ (QS. Al-Falaq: 1-5). (Dibaca pagi 3x). [3]

*4.Membaca Surat An-Naas (Dibaca Pagi 3x)*

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

”Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-6) (Dibaca pagi 3x) [4]

*5.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

Ketika pagi, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُرَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.

*Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.*

”Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di Neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca pagi 1x) [5]

*6.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

Ketika pagi, Rasulullah صلي الله عليه وسلم membaca:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

*Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.*

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan kehendak-Mu kami hidup dan dengan rahmat dan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).” (Dibaca pagi 1x) [6]

*7.Membaca Sayyidul Istighfar (Dibaca Pagi 1x)*

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

*Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.*

“Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali E

ngkau.” (Dibaca pagi 1x) [7]

*8.Membaca (Dibaca Pagi 3x)*

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَاَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.” (Dibaca pagi 3x) [8]

*9.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِىاَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

*Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.*

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkan-lah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (aku berlindung dari dibenamkan ke dalam bumi).”(Dibaca pagi 1x) [9]

*10.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

*Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.*

“Ya Allah Yang Mahamengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.” (Dibaca pagi 1x) [10]

*11.Membaca (Dibaca Pagi 3x)*

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

*Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.*

“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan Nama-Nya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.” (Dibaca pagi3x) [11]

*12.Membaca (Dibaca Pagi 3x)*

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

*Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.*

“Aku rela (ridha) Allah sebagai Rabb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).” (Dibaca 3x)[12]

*13.Membaca (Dibaca Pagi 1x)


يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدً


*Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.*

“Wahai Rabb Yang Maha hidup, Wahai Rabb Yang Maha berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan (urusanku) kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca pagi 1x) [13]

*14.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

*Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin*

“Di waktu pagi kami berada diatas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad صلي الله عليه وسلم dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca pagi 1x) [14]

*15.Membaca (Dibaca 10x atau 1x)*

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

*Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.*

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x [15] atau dibaca 1x pada pagi) [16]

*16.Membaca (Dibaca setiap hari 100x)*

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

*Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.*

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca setiap hari 100x) [17]

*17.Membaca (Dibaca Pagi 3x)*

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِعَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

*Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.*

“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya, Mahasuci Allah sesuai ke-ridhaan-Nya, Mahasuci seberat timbangan ‘Arsy-Nya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimat-Nya.”(Dibaca pagi 3x) [18]

*18.Membaca (Dibaca Pagi 1x)*

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

*Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.*

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.” (Dibaca pagi 1x) [19]

*19.Membaca (Dibaca Pagi 100x)*

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

*Subhanallah wa bi-hamdih.*

“Mahasuci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca pagi100x) [20]

*20.Membaca (Dibaca setiap hari 100x)*

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

*Astagh-firullah wa atuubu ilaih.*

“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” (Dibaca setiap hari 100x) [21]

_____

Fote Noote:

[1] Barangsiapa yang membaca ayat ini ketika pagi hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi hari.” (Lihat Mustadrak Al-Hakim 1/562, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/418 no. 662, shahih).

[2] HR. Abu Dawud no. 5082, an-Nasa-i VIII/250 dan at-Tirmidzi no. 3575, Ahmad V/312, Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih

[3] Ibid.

[4] “Barangsiapa membaca tiga surat tersebut setiap pagi

dan sore hari, maka (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu”. Yakni mencegahnya dari berbagai kejahatan. ( HR. Abu Dawud no. 5082, Shahiih Abu Dawud no. 4241, Annasa-i VIII 250 dan At-Tirmizi no. 3575 , At-Tarmidzi berkata “Hadits ini hasan shahih” Ahmad V/312, dari Abdullah bin Khubaib radhiyallahu ‘anhu. Shahiih at-Tirmidzi no. 2829, Tuhfatul Ahwadzi no. 3646, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/411 no. 649, hasan shahih).

[5] HR. Muslim no. 2723 (75), Abu Dawud no. 5071, dan at-Tirmidzi 3390, shahih dari Abdullah Ibnu Mas’ud.

[6] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1199, lafazh ini adalah lafazh al-Bukhari, at-Tirmidzi no. 3391, Abu Dawud no. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah no. 3868, Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Shahiih al-Adabil Mufrad no. 911, shahih. Lihat pula Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 262.

[7] “Barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu pagi lalu ia meninggal sebelum masuk waktu sore, maka ia termasuk ahli Surga. Dan barangsiapa membacanya dengan yakin di waktu sore lalu ia meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk ahli Surga.” (HR. Al-Bukhari no. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa-i VIII/279-280) dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu.

[8] HR. Al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad no. 701, Abu Dawud no. 5090, Ahmad V/42, hasan. Lihat Shahiih Al-Adabil Mufrad no.539

[9] HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 1200, Abu Dawud no. 5074, An-Nasa-i VIII / 282, Ibnu Majah no. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumaa. Lihat Shahiih al-Adabul Mufrad no. 912, shahih

[10] Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq رضي الله عنه “Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur.” HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad 1202, at-Tirmidzi no.3392 dan Abu Daud no. 5067,Lihat Shahih At- Tirmidzi no. 2798, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 914, shahih. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2753

[11] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” HR. At-Tirmidzi no. 3388, Abu Dawud no. 5088,Ibnu Majah no. 3869, al-Hakim 1/514, Dan Ahmad no. 446 dan 474, Tahqiq Ahmad Syakir. Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, lihat Shahiih Ibni Majah no. 3120, al-Hakim 1/513, Shahiih al-Adabil Mufrad no. 513, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 655, sanad-nya shahih.

[12] “Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari Kiamat.” HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud no. 5072, at-Tirmidzi no. 3389, Ibnu Majah no. 3870, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68, dishahihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/518 dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, hasan. Lihat Shahiih At Targhiib wat Tarhiib I/415 no. 657, Shahiih At Targhiib wat Tarhiib al-Waabilish Shayyib hal. 170, Zaadul Ma’aad II/372, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2686.

[13] HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 575, dan al-Hakim 1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/417 no. 661, Ash-shahiihah no. 227, hasan, dari Anas radhiyallahu ‘anhu

[14] HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wol Lailah no. 34, Misykaatul Mashaabiih no. 2415, Shahiihal-Jaami’ish Shaghiir no. 4674, shahih

[15] HR. Muslim no. 2693, Ahmad V/420, Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 113 dan 114, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/416 no. 660, shaahih.

[16] HR. Abu Dawud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, dari Ab ‘Ayyasy Azzurraqy radhiyallahu ‘anhu, Shahiih Jaami’ish Shaghiir no. 6418, Misykaatul Mashaabiih no. 2395, Shahiih at-Targhiib 1/414 no. 656, shahih.

[17] “Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” HR. Al-Bukhar

i no. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 no. 2691 (28), at-Tirmidzi no. 3468, Ibnu Majah no. 3798, dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه. Penjelasan: Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafadz: “Barangsiapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762

[18] HR. Muslim no. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al- Harits radhiyallahu ‘anhuma

[19] HR. Ibnu Majah no. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 no. 753 Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54,110, dan Ahmad VI / 294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih.

[20] HR. Muslim no. 2691 dan no. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Syarah Muslim XVII / 17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 no. 653. Jumlah yang terbanyak dari dzikir-dzikir Nabi adalah seratus diwaktu pagi dan seratus diwaktu sore. Adapun riwayat yang menyebutkan sampai seribu adalah munkar, karena haditsnya dha’if. (Silsilah al-Ahaadiits adh-Dha-’iifah no. 5296).

[21] HR. Al-Bukhari/ Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim no.2702

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ:قَالَ رَسُو لُ اللهِ صلي الله عليه وسلم : يَااَيُّهَا النَّسُ، تُوبُواإِلَيْ اللهِفَإِنِّيْ اَتُوبُ فِيْ الْيَومِ إِلَيْهِ مِانَةً مَرَّةٍ

Dari Ibnu ‘Umar ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: ‘Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali.’” HR. Muslim no. 2702 (42).

Dalam riwayat lain dari Agharr al-Muzani, Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:

[إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ]

“Sesungguhnya hatiku terkadang lupa, dan sesungguhnya aku istighfar (minta ampun) kepada Allah dalam sehari seratus kali.” (HR. Muslim no. 2702 (41)

Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

‘Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, Yang tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi Maha berdiri sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.’

Maka Allah akan mengampuni dosanya meskipun ia pernah lari dari medan perang.” HR. Abu Dawud no. 1517, at-Tirmidzi no. 3577 dan al-Hakim I/511. Lihat Shahiih at-Tirmidzi III/282 no. 2381.

Ayat yang menganjurkan istighfar dan taubat di antaranya: (QS. Huud: 3), (QS. An-Nuur: 31), (QS. At-Tahriim: 8) dan lain-lain.

[22] HR. Ahmad 11/290, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 596, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/412 no. 652, Shahiih al-Jaami ‘ish Shaghiir no. 6427

Dinukil dari buku Doa Dan Wirid halaman 133- 155 yang disusun oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir jawas , Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafii

•••●✿❁✿●•••

Monday, October 22, 2018

Berhati-hatilah dengan fitnah wanita




Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Usamah Bin Zaid. Beliau bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Aku tidak meninggalkan satu godaan pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

Kata Imam Nawawi, yang dimaksud godaan wanita ini bisa jadi di dalamnya adalah istri. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 17: 50). Karena ada di antara para istri yang membuat suaminya malah jauh dari Allah.

Berdasarkan hadits di atas, Ibnu Hajar mengatakan bahwa wanita adalah godaan terbesar bagi para pria dibanding lainnya. (Fathul Bari, 9: 138). Hal ini dikuatkan oleh firman Allah Ta’ala,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita.” (QS. Ali Imran: 14)

Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/8800-wanita-itu-godaan-terbesar-bagi-pria.html

👤Ustadz Ahmad Zainuddin حَفِظَهُ اللهُ  @ustadzahmadzainuddin
YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCZKdGiqmTF9P1bRdLT717kg

Thursday, September 13, 2018

Belajar Bahasa Arab




Ilmu bahasa arab, secara garis besar terdiri dari ilmu nahwu, ilmu sharaf, ilmu mantiq, ilmu balaghab dan lain-lain. Tapi bagi pemula yang wajib dipelajari adalah ilmu nahwu dan sharaf.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari kedudukan kata dalam kalimat atau ilmu yang mempelajari kaidah untuk menyusun kalimat yang benar. Sedangkan ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Kata dalam bahasa arab dibagi menjadi tiga jenis :

1. Fi‘il (kata kerja)
a. Fi‘il Madhi' : kata kerja lampau
b. Fi‘il Mudhori' : kata kerja sedang atau akan terjadi
c. Fi‘il Amr : kata kerja berisi perintah

Ciri Fi‘il :
1. Diawali قد artinya :
a. sungguh -- jika bertemu fi'il madhi
b. terkadang -- jika bertemu fi'il mudhori'
2. Diawali س artinya akan
3. Diawali صوف artinya akan
4. Diakhiri ت berharokat sukun

2. Isim (kata benda)
Berdasarkan jumlah :
a. Isim Mufrad (tunggal)
b. Isim Tatsniyah (ganda)
c. Isim Jamak (jamak)
Berdasarkan jenis :
a. Isim Mudzakkar (laki-laki)
b. Isim Muannats (perempuan)
Isim Dhomir (kata ganti) ada 14 :
a. saya
b. kami (jamak)
c. dia (laki-laki tunggal)
d. mereka (laki-laki ganda)
e. mereka (laki-laki jamak)
f. dia (perempuan tunggal)
g. mereka (perempuan ganda)
h. mereka (perempuan jamak)
i. kamu (laki-laki tunggal)
j. kalian (laki-laki ganda)
k. kalian (laki-laki jamak)
l. kamu ( perempuan tunggal)
m. kalian ( perempuan ganda)
n. kalian ( perempuan jamak)

Ciri isim :
1. Didahului ال
2. Berharokat tanwin
3. Didahului huruf jar (huruf yang membuat kata setelahnya menjadi berharokat kasroh),contohnya:
a. من : dari
b. الى : ke
c. عن : dari
d. على : di atas
e. ف : di / di dalam
f. ب : dengan
g. ك : seperti
h. ل : untuk/ bagi

3. Huruf
Contoh :
1. (ا): apakah
2. (ب): dengan
3. (ت): huruf sumpah
4. (ف): maka
5. (س): akan
6. (ك): seperti
7. (ل): untuk
8. (و): dan
9. (من):dari
10. (ان): dari
11. (في): di
12. (لن): tidak akan
13. (لما): tidak/ belum
14. (الى): ke
15. (على): di atas

Ciri huruf :
Huruf tidak memiliki ciri. Justru huruf merupakan ciri dari fi'il atau isim ataupun bisa juga dipakai oleh keduanya.

Menurut huruf penyusunnya,  fi'il dibagi menjadi dua :
1. Fi'il Shohih
Fi'il yang huruf penyusunnya tidak mengandung huruf illat (ا، و، ي)
contoh : كتب، نضر ، 
2. Fi'il Mu'tal
Fi'il yang huruf penyusunnya mengandung huruf illat (ا، و، ي)
Contoh : صام ، وجد ، رضي 
Perbedaan alif (ا) dan hamzah (ئ) : alif (ا) yang berharokat fathah,  dhomah dan kasroh adalah hamzah (ئ). Jadi kata اكل adalah fi'il shohih,  sedangkan kata قال adalah fi'il mu'tal.
Dengan mengetahui jenis fi'il shohih atau mu'tal kita bisa mengetahui tashrif-nya. Contoh tashrif fi'il shohih :
كتب (fi'il madhi)
menjadi 
يكتب (fiil mudhori)
Sementara untuk fiil mutal tashrifnya berbeda-beda untuk tiap kata.

Isim menurut jenisnya dibagi menjadi dua :
1. Isim Mudzakkar
Isim yang didalamnya terdapat terminologi kata-kata yang berjenis laki-laki.
Ada dua golongan kata yang termasuk Isim Mudzakkar, yaitu :
a. nama laki-laki
contoh : زيد ، احمد ، يسف ، نح ، اسمة ، طلحة ، ميسرة 
b. umumnya semua isim yang tidak mengandung ta‘ marbuthoh (ة)
contoh : كتاب ، قلام ، صوب ،
2. Isim Muannats
Isim yang didalamnya terdapat terminologi kata-kata yang berjenis wanita.
Ada dua golongan kata yang termasuk Isim Muannats, yaitu :
a. nama wanita
contoh : عيشة ، خدجة ، فتمة ، زينب 
b. semua isim yang diakhiri ta‘ marbuthoh (ة)
contoh : مدرسة ، جامعة ، نافذة 
Namun pada perkembangsnnya nanti ada isim yang secara dhohir masuk dalam kategori satu,  tapi ternyata dia termasuk kategori dua dan sebaliknya. Contohnya bagian tubuh manusia yang berpasangan termasuk muannats meskipun tidak diakhiri oleh (ة) seperti اين (mata). Seluruh nama tempat juga termasuk muannats.

Berdasarkan asal-muasal kata, isim dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim Mustaq
yaitu isim yang memiliki asal kata.
Contoh : 
a. كتاب berasal dari kata كتب
b. مسجد berasal dari kata سجد 
c. مدرسة berasal dari kata ذرية 
2. Isim Jamid (kaku)
yaitu isim yang tidak memiliki asal kata.
Contoh:
a. باب
b. قلم

Pembagian isim berdasarkan jumlah :
1. Isim mufrad (tunggal)
Seluruh kata asal dari sebuah isim berbentuk mufrad.
Contoh: قلم ، كتاب،  مسلم ، مسلمة 
2. Isim tatsniya (ganda)
Cara merubah isim mufrad menjadi tatsniya adalah dengan menambah aani atau aini.
Contoh : 
a. قلم  menjadi قلمن  atau قَلَمَيْنِْ
b. كتاب  menjadi كتابان  atau كتابين 
c. مسلم  menjadi مسلمان atau مسلمين 
d. مسلمة menjadi مسلمتان  atau مسلمتين 
3. Isim jamak
Cara merubah isim mufrad atau tatsniya menjadi isim jamak dibagi menjadi tiga :
a. Isim jamak mudzakkar salim
Cara merubah menjadi isim ini dengan menambah اُوْنَ atau اِيْنَ
Contoh:  
- kata مسلم  menjadi مسلمون  atau مسلمين 
- kata مكمن  menjadi مكمنون  atau مكمنين 
b. Isim jamak muannats salim
Cara merubah menjadi isim ini dengan menambah اَتُنْ
Contoh:
- kata مسلمة  menjadi مسلمات 
- kata مكمنة   menjadi مكمنات 
- kata طلبة  menjadi طلبات 
c. Isim jamak taksir
Isim ini tidak ada rumusnya, jadi harus dihafal.
Contoh:
- kata قلم  menjadi اقلام 
- kata كتاب  menjadi كتب

Dua istilah penting dalam mempelajari ilmu sharaf :
1. Tashrif
Tashrif adalah perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. 
Dalam bahasa arab bentuk kata ada sepuluh, yaitu :
a. Fi'il Madhi : Kata kerja lampau
b. Fi'il Mudhori' : Kata kerja sekarang dan masa depan
c. Isim Masdar : Membendakan kata kerja (Gerund)
d. Isim Fa'il : Isim pelaku/ yang melakukan
e. Isim Maf'ul : Isim objek/ yang dilakukan / yang dikenakan pekerjaan.
f. Fi'il Amr : Kata kerja perintah.
g. Fi'il Nahi : Kata kerja larangan.
h. Isim Zaman : Kata penunjuk waktu
i. Isim Makan : Kata penunjuk tempat
j. Isim Alat : Kata penunjuk alat
Untuk bentuk kata h,i dan j bersifat sima'i artinya tidak ada rumus bakunya dan cenderung menerima dari apa yang diucapkan orang arab.
Contoh: 
Fiil madhi (terdiri dari tiga huruf dan harokat fathah semua)
فَعَلَ (telah berbuat)
جَلَسَ (telah duduk)
كَتَبَ (telah menulis)
غَضَبَ (telah marah)
Fiil madhi ini bisa berubah menjadi fiil mudhori, isim masdar, isim fa'il, isim ma'ful, fiil amr dan fiil nahi. Contoh:
فَعَلَ - يَفْعَلُ - فِعْلً - فَعِلٌ - مَفْعُلٌ - اِفْعَلْ - لاَتَفْعَلْ
Tashrif ada dua jenis :
a. Tashrif isthilahy : perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk lain. Contoh di atas termasuk tashrif isthilahy.
b. Tashrif lughawy : perubahan kata untuk bentuk kata yang sama tapi dengan isim dhomir yang berbeda-beda.
2. Wazan
Wazan adalah rumus. 
Contoh :
Wazan فَعَلَ - يَفْعُلُ untuk kata nashoro adalah نَصَرَ - يَنْصُرُ 
Wazan فَعَلَ - يَفْعِلُ untuk kata dhoroba adalah ضَرَبَ - يَضْرِبُ

Seluruh fi'il pasti akan mengikuti salah satu dari 35 wazan ini. Alhamdulillah hanya 22 wazan yang biasa dipergunakan. Dari 22 wazan ini dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu 
1. Kelompok Tsulatsy Mujarrod :  kelompok kata kerja yang tersusun dari tiga huruf asli dan tanpa adanya huruf tambahan apapun selain 
huruf aslinya 
Contoh :  عَلِمَ (telah mengetahui) dan كَرُمَ (telah mulia) 
2. Kelompok Tsulatsy Mazid : kelompok kata kerja yang tersusun dari tiga huruf asli ditambah huruf tambahan 
Contoh : عَلَّمَ , تَعَلَّمَ (telah mengajarkan) dan اَكْرَمَ (telah memuliakan) 
3. Kelompok Ruba'iy Mujarrod : kelompok kata kerja yang tersusun dari empat huruf asli dan tanpa adanya huruf tambahan apapun selain 
huruf aslinya 
Contoh : دَحْرَجَ (telah menggelincirkan) 
4. Kelompok Ruba'iy Mazid : kelompok kata kerja yang tersusun dari empat huruf asli ditambah huruf tambahan 
Contoh : تَدَحْرَجَ (telah menggelincirkan) 
Sebagian besar kata yang sering digunakan adalah kelompok tsulatsy.


Monday, May 14, 2018

Forfiles - Microsoft Windows



Forfiles is a useful windows command which having similar functionality with Linux find command, it's found to be very handy to perform scripting jobs or any other file administrative works.

forfiles <Parameters to find> /C "Command to be applied to file"

Parameters :
/p <Path>
Specifies the path from which to start the search. By default, searching starts in the current working directory.
/m <SearchMask>
Searches files according to the specified search mask. The default search mask is *.\*.
/s
Instructs the forfiles command to search into subdirectories recursively.
/c "<Command>"
Runs the specified command on each file. Command strings should be enclosed in quotation marks. The default command is "cmd /c echo @file".
/d [{+|-}]⁠[{<Date>|⁠<Days>}]
Selects files with a last modified date within the specified time frame.
- Selects files with a last modified date later than or equal to (+) or earlier than or equal to (-) the specified date, where Date is in the format MM/DD/YYYY.
- Selects files with a last modified date later than or equal to (+) the current date plus the number of days specified, or earlier than or equal to (-) the current date minus the number of days specified.
- Valid values for Days include any number in the range 0–32,768. If no sign is specified, + is used by default.
/?
Displays help at the command prompt.

Variables :
@path – Specified Path
@file – Name of the file(includes extension)
@fname – Name of the file excluding extension
@relpath – Relative path of the file from current folder
@ext – Extension of the file
@fsize –  Size of the file
@fdate – Last modified date of the file
@ftime – Last modified time of the file

Usage : 

Copy file modified within current day to specified path
ForFiles.exe /p Z:\ /s /d 0 /c "cmd /c copy @file E:\SAPB1Data\BACKUP\LIVE-BACKUP"

Delete file on spescified path which modified later than or equal 3 day
ForFiles.exe /p E:\SAPB1Data\BACKUP\LIVE-BACKUP /s /d +3 /c "cmd /c del @file"

List all .xls files and display location path and last modified date
ForFiles.exe /M *.xls  /C "cmd /c echo @path @fdate"


Tuesday, March 6, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H12




Termasuk Syirik Besar Berdoa Kepada Selain Allah

Berdoa kepada Allah adalah seseorang menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan maksud supaya Allah mewujudkan keinginannya baik dengan meminta atau dengan merendahkan  diri, mengharap dan takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, berdoa dengan makna diatas adalah ibadah, berkata An Nu’man Ibnu Basyirin  Radhiallahu Anhu “aku mendengar Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda “doa adalah ibadah kemudian beliau Shalallahu Alaihi Wassalam membaca ayat : dan Rabb kalian telah berkata berdoalah kalian kepadaku niscaya aku akan mengabulkan kalian, sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadah kepadaku mereka akan masuk kedalam neraka jahannam dalam keadaan terhina (surat Ghafir ayat yang ke 60)” dan hadist ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi & Ibnu Majah dan disyahihkan oleh Syekh Al Albany Rahimahullah. Dan makna beribadah kepadaku pada ayat ini adalah berdoa kepadaku, apabila doa adalah ibadah yang merupakan hak Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, maka berdoa kepada selain Allah dengan merendahkan diri dihadapannya, mengharap dan juga takut kepadanya sebagaimana ketika dia mengharap dan takut kepada Allah adalah termasuk syirik besar, termasuk jenis doa adalah istighosah yaitu meminta dilepaskan dari kesusahan, istiadzah meminta perlindungan, dan istianah meminta pertolongan

Apabila didalamnya ada perendahan diri, pengharapan dan takut maka ini adalah ibadah yang hanya boleh diserahkan pada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, namun perlu diketahui bahwasanya boleh seorang beristighosah, istiadzah, dan istianah meminta kepada mahluk dengan 4 syarat berikut :
      1. Mahluk tersebut masih hidup.
      2. Dia berada didepan kita atau bisa mendengar ucapan kita.
      3. Dia mampu sebagai mahluk untuk melakukannya.
      4. Mahluk tersebut diyakini hanya sebagai sebab, sehingga tidak boleh bertawakal kepada sebab tersebut akan tetapi bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.yang menciptakan sebab tersebut.
Orang yang beristighosah, beristiadzah, dan beristianah kepada orang yang sudah mati atau kepada orang yang masih hidup akan tetapi tidak berada dihadapan kita atau tidak mendengar ucapan kita atau meminta kepada mahluk perkara yang tidak mungkin bisa melakukannya kecuali Allah maka ini termasuk syirik besar.

Monday, March 5, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H11




Ar-Ruqyah (Jampi-Jampi)


Ar-Ruqyah adalah bacaan yang dibacakan kepada orang yang sakit supaya sembuh, bacaan ini diperbolehkan selama tidak ada kesyirikannya, diriwayatkan dari Auf Bin Malik Radhiallahu Anhu beliau berkata “Kami dahulu meruqyah dijaman jahiliah, maka kami bertanya pada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, yaa Rasulullah apa pendapatmu tentang ruqyah ini ? Rasulullahu Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda “Perlihatkanlah kepadaku ruqyah-ruqyah kalian, sesungguhya ruqyah tidak mengapa selama tidak ada kesyirikan” hadist riwayat Muslim. 

Ruqyah yang tidak ada kesyirikan adalah seperti ruqyah dari ayat-ayat Al-Quran dari doa-doa yang diajarkan Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, dan ini lebih utama atau dengan doa-doa yang lain yang diketahui kebenaran maknanya baik dengan bahasa arab maupun dengan selain bahasa arab, kemudian hendaknya orang yang meruqyah ataupun yang diruqyah meyakini bahwasannya ruqyah hanyalah sebab semata tidak berpengaruh dengan sendirinya, dan tidak boleh seseorang bertawakal kepada sebab tersebut. Seorang muslim mengambil sebab dan bertawakal kepada dzat yang menciptakan sebab tersebut yaitu Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Ruqyah yang mengandung kesyirikan adalah jampi-jampi atau bacaan yang mengandung permohonan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik kepada jin, wali atau selainnya biasanya disebutkan disitu nama-nama mereka, tidak jarang jampi-jampi seperti ini dicampur dengan ayat-ayat Al Quran atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atau dengan kalimat yang berasal dari bahasa arab dengan tujuan untuk mengelabui orang orang yang jahil dan tidak tahu, ruqyah yang mengandung kesyirikan.

Telah dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam didalam sabda beliau “sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan pelet adalah syirik” hadist riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh Al Albani Rahimahullah.

Friday, March 2, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H10




Termasuk Syirik bernadzar untuk selain Allah


Bernadzar untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah seseorang mengatakan “wajib bagi saya melakukan ibadah ini dan itu untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, atau dengan mengatakan misalnya saya bernadzar untuk Allah bila terlaksana hajat saya.

Bernadzar adalah ibadah dan sebuah bentuk pengagungan, karenanya bernadzar tidak diperkenankan kecuali untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, seperti orang yang bernadzar untuk berpuasa satu hari bila lulus ujian, atau bernadzar untuk Allah akan mengadakan umrah bila sembuh dari penyakitnya dan lain-lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “dan apa yang kalian infakkan dan yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzalim” surat Al Baqarah ayat 270, didalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengetahui nadzar para hambanya dan akan membalas dengan balasan yang baik, ini menunjukkan bahwa nadzar adalah ibadah yang seorang muslim akan diberikan pahala atas nadzar
tersebut.

Menunaikan nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala “dan supaya mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka “ surat Al Hajj ayat ke 29, juga sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam “barangsiapa yang bernadzar untuk menaati Allah, maka hendaknya menaatinya, dan barangsiapa yang bernadzar untuk memaksiati Allah maka janganlah dia memaksiatinya” Hadist riwayat Al-Bukhari.

Bernadzar untuk selain Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam, seperti seseorang bernadzar apabila sembuh dari penyakit maka akan menyembelih untuk wali fulan atau berpuasa untuk syekh fulan dan lain-lain.

Thursday, March 1, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H09




Menyembelih Untuk Selain Allah Termasuk Syirik Besar 


Menyembelih termasuk ibadah yang agung didalam agama islam, didalamnya terdapat pengagungan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala Rabb semesta alam, diantara wujud cinta terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dengan mengorbankan sebagian harta kita untuknya, seperti ibadah kurban dihari raya Iedul Adha, aqiqah dan hadiyu bagi sebagian jamaah haji.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita menyerahkan ibadah yang mulia ini hanya untuknya semata, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala “maka sholatlah dan meyembelihlah untuk tuhanmu” surat Al Kautsar ayat yang ke dua. 

Barangsiapa yang menyerahkan ibadah menyembelih ini untuk selain Allah dalam rangka mengagungkan dan mendekatkan diri kepada selain Allah, baik kepada Nabi, wali, jin atau selainnya maka dia telah terjatuh kedalam syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam, membatalkan amalan dan terkena ancaman laknat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, hal ini sebagaimana sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam “Allah melaknat seseorang yang menyembelih untuk selain Allah” hadist riwayat Muslim.

Makna laknat adalah dijauhkan dari rahmatnya, oleh karenanya janganlah sekali-kali kita sebagai seorang muslim berkorban dan menyembelih untuk selain Allah sedikitpun, meskipun dengan seekor lalat dengan harapan untuk mendapatkan manfaat atau terhindar dari mudharat, sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa manfaat dan mudharat ditangan Allah Subhanahu wa Ta'ala semata dan hanya kepadanyalah seorang muslim bertawakal.

Wednesday, February 28, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H08




Bertabaruk atau Mencari Barokah


Barokah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dzat yang berbarokah, artinya dzat yang banyak kebaikannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “Dialah Allah yang banyak barokahnya, Rabb semesta alam” surat Al A’rraf ayat ke 54, Allah jugalah dzat yang memberikan kebaikan atau keberkahan kepada sebagian mahluknya, sehingga mahluk tersebut menjadi mahluk yang berbarokah dan banyak kebaikannya. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “sesunguhnya rumah yang pertama yang diletakkan bagi manusia untuk beribadah adalah rumah yang ada di mekkah yang berbarokah dan petunjuk bagi seluruh alam” surat Al Imron ayat ke 96, Ka’bah diberikan barokah oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan cara  mendapatkan barokahnya adalah dengan melakukan 
ibadah disana, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman “sesungguhnya kami telah menurunkannya yaitu Al Quran pada malam yang berbarokah, sesungguhnya kami memberi peringatan” surat Ad Dukhan ayat yang ke 3.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang berbarokah cara mendapatkan barokah dan kebaikannya adalah dengan melakukan ibadah dimalam tersebut, seorang ulama berbarokah dengan ilmunya dan dakwahnya, cara mendapatkan berkahnya dan kebaikannya adalah dengan menimba ilmu darinya, disana ada barokah yang sifatnya dzatiah yaitu dzatnya yang berbarokah, dimana barokah seperti ini bisa berpindah, barokah jenis ini hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada para nabi dan rasul, oleh karena itu dahulu para sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bertabaruk dengan bekas air wudhu beliau, rambut beliau keringat beliau dan lain-lain.

Sepeninggal Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam mereka tidak melakukannya terhadap Abu Bakar dan Umar dan para sahabat mulia yang lain, hal itu menunjukkan bahwa ini adalah kekhususan para Nabi dan Rasul, meminta barokah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan cara yang disyariatkan, adapun meminta barokah pada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sebab yang tidak disyariatkan seperti mengusap dinding masjid tertentu, atau mengambil tanah kuburan tertentu dan lain-lain, maka ini termasuk syirik kecil.    

Tuesday, February 27, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H07




Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah dzat yang memberikan manfaat atau mudharat, kalau Allah menghendaki memberikan manfaat kepada seseorang maka tidakakan ada yang bisa mencegahnya, demikian juga sebaliknya apabila Allah menghendaki untuk menimpakan musibah kepada seseorang maka tidak akan ada yang bisa menolaknya, keyakinan tersebut melazimkan kita sebagai seorang muslim untuk hanya bergantung kepada Alah Subhanahu wa Ta'ala semata, dan merasa cukup dengan Allah, didalam usaha mendapatkan manfaat dan menghindari mudharat, seperti didalam mencari rejeki, mencari keselamatan, kesembuhan dari penyakit dan lain lain, serta tidak bergantung sekali-kali kepada benda-benda yang dikeramatkan seperti jimat, wafaq, susuk dan yang sejenisnya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mengingatkan “barang siapa yang menggantungkan tamimah yaitu jimat dan yang semisalnya maka sungguh dia telah berbuat syirik” hadist riwayat Ahmad dan di shahihkan syekh Al Albani rahimahullah, apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut adalah sebab saja, maka hal itu termasuk syirik kecil, karena dia telah menjadikan sesuatu yang bukan sebab sebagai sebab, padahal yang berhak menentukan sesuatu sebagai sebab ataukah tidak adalah dzat yang menciptakannya yaitu Allah.

Perlu diketahui bahwa dosa syirik kecil tidak bisa disepelekan, karena dosa syirik kecil tetap lebih besar daripada dosa-dosa besar seperti dosa zina, dosa membunuh dan lain lain, kemudian apabila seseorang meyakini bahwa barang tersebut dengan sendirinya memberikan manfaat dan memberikan mudharat maka hal itu termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari islam. 

Monday, February 26, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H06




Apa itu Tauhid


Tauhid secara bahasa adalah meng-esakan, adapun secara istilah tauhid adalah meng-esakan Allah didalam beribadah, seseorang tidak dinamakan bertauhid sehingga meninggalkan peribadatan kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, seperti berdoa kepada selain Allah, bernadzar untuk Allah, menyembelih untuk selain Allah dan lain-lain, apabila seseorang beribadah kepada Allah dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, siapapun dia baik kepada seorang nabi, malaikat atau selainnya maka inilah yang dinamakan syirik, yaitu menyekutukan Allah didalam beribadah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “dan ingatlah ketika ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali dari zat yang telah menciptakanku” surat Az Zukhruf ayat 26-27, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda “barangsiapa yang mengatakan Laa illaha ilallah, dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allah, maka haram harta dan darahnya yaitu tidak boleh diganggu dan perhitungannya atas Allah” hadist riwayat Muslim. 

Oleh karena itu rukun kalimat tauhid Laa illaha ilallah ada dua yaitu sebagai berikut :
  1. Nafi atau pengingkaran, yaitu pada kalimat Laa illaha, yang artinya tidak ada tuhan yang berhak disembah, ini adalah kalimat pengingkaran yakni mengingkari tuhan-tuhan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala.
  2. Itsbats yaitu penetapan, pada kalimat ilallah yang artinya kecuali Allah, ini adalah kalimat penetapan yakni menetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai satu-satunya sesembahan.


Friday, February 23, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H05




Taubat Dari Kesyirikan


Orang yang berbuat syirik dan meninggal dunia tanpa bertaubat kepada Allah, maka dosa syiriknya tidak akan diampuni, namun apabila dia bertaubat sebelum meninggal maka Allah akan mengampuni dosanya bagaimanapun besar dosa tersebut, taubat nasuha adalah taubat yang terpenuhi didalamnya tiga syarat berikut :
1. Menyesal
2. Meninggalkan perbuatan tersebut.
3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi.

Allahu Subhanahu wa Ta'ala berfirman “katakanlah wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap dirinya sendiri dengan berbuat dosa janganlah berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sesungguhnya  Dia maha pengampun lagi maha penyayang” surat Az Zumar ayat ke 53, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda “sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan” hadist riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abdullah Ibnu Umar Radhiallahuanhuma dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah.

Para sahabat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam tidak semuanya lahir dalam keadaan islam, bahkan banyak diantara mereka yang masuk islam ketika sudah besar dan sebelumnya bergelimang dengan kesyirikan, supaya tidak terjerumus kembali dalam ksesyirikan maka seseorang harus mempelajari tauhid dan memahaminya dengan baik, serta mengetahui jenis-jenis kesyirikan  sehingga bisa menjauhinya.

Thursday, February 22, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H04




Syirik Membatalkan Amal


Pernahkah anda kehilangan file data berharga hasil kerja keras anda selama berhari-hari atau berbulan-bulan atau bertahun-tahun ? bagaimanakah perasaan anda saat itu ? sedih bukan ? terkadang seseorang untuk berani membayar jutaan rupiah asal file tersebut kembali. Syirik adalah dosa besar, yang bisa membatalkan amal seseorang.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “dan sungguh-sungguh telah diwahyukan kepadamu wahai Muhammad dan orang-orang sebelummu, bahwa apabila kamu berbuat syirik maka sungguh akan batal amalanmu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi maka sembahlah Allah saja dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” Az Zumar 65-66, didalam ayat ini disebutkan seorang Nabi pun akan batal amalannya apabila dia berbuat syirik, oleh karena itu jagalah amalan yang sudah anda tabung bertahun-tahun jangan biarkan amalan anda hilang begitu saja karena kejahilan anda terhadap tauhid dan syirik.
Terkadang sebuah perbuatan yang kita anggap biasa bisa menghancurkan amalan sebesar gunung dan belum tentu ada waktu lagi menabung kembali.

Wednesday, February 21, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H03




Bahaya Kesyirikan


Tauhid adalah amalan yang paling Allah cintai, sebaliknya syirik yaitu menyekutukan Allah didalam beribadah adalah amalan yang sangat Allah murkai, Allah Subhanahu wa Ta'ala memang maha pengampun akan tetapi apabila seseorang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik besar kepada Allah, maka Allah tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut, akibatnya dia kekal didalam neraka selama-lamanya dan tidak ada harapan baginya untuk masuk kedalam surga Allah Azawajala, dan sungguh ini adalah kerugian yang tidak ada kerugian yang lebih besar daripada kerugian tersebut. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki” surat An Nisa ayat yang ke 48. Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman “sessungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah, Allah mengharamkan baginya surga, dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada penolong bagi orang orang-orang yang dzolim” surat Al Maidah ayat ke 72.

Oleh karena itu berhati-hatilah terhadap dosa yang satu ini, terkadang seseorang terjerumus kedalamnya sedangkan dia tidak menyadarinya, bentengi diri dengan perisai ilmu agama, belajarlah dan berdoalah kepada Allah dengan sejujur-jujurnya, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala melindungi kita dan keluarga kita dari perbuatan syirik.  

x

Tuesday, February 20, 2018

Sayyidul istighfar

Dzikir sayyidul istighfar disebutkan dalam hadis dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu, dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Sayidul Istighfâr (pemimpin istighfar) adalah seseorang hamba mengucapkan,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLAHUMMA ANTA RABBII LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA KHALAQTANII WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’ÛDZU BIKA MIN SYARRI MÂ SHANA’TU ABÛ`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABÛ`U BIDZANBII FAGHFIRLÎ FA INNAHU LÂ YAGHFIRU ADZ DZUNÛBA ILLÂ ANTA
(Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyebutkan keutamaan sayyidul istighfar,
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (Muttafaq alaih).

Read more https://konsultasisyariah.com/31223-inilah-istighfar-terbaik.html

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H02




Tauhid Syarat Mutlak Masuk Surga


Saadaraku, orang yang menginginkan memiliki kebahagiaan disurga maka dia harus memiliki modal yang satu ini yaitu tauhid, tidak akan masuk surga kecuali orang orang yang bertauhid, orang yang bertauhid pasti akan masuk surga meskipun mungkin sebelumnya dia diadzab terlebih dahulu didalam neraka kerena dosa-dosa yang pernah dia lakukan didunia.

Nabi Shalallahulaihiwassalam bersabda “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja, tidak ada sekutu baginya dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hambanya dan rasulnya dan bahwasannya Isa adalah hamba Allah dan rasulnya dan kalimatnya yang dia tiupkan kepada Maryam, dan ruh darinya dan dia bersaksi bahwa surga benar adanya, dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga bagaimanapun amalan yang telah dia amalkan“ hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim. 

Didalam hadist yang lain Nabi Shalallahulaihiwassalam bersabda “maka sesungguhnya  Allah telah mengharamkan neraka bagi orang orang yang mengatakan Laailahaillallah yang mengharap dengannya wajah Allah” hadist riwayat Al-Bukhari dan Muslim, oleh karena itu tidak heran jika prioritas dakwah para rasul dan orang-orang yang mengikuti mereka adalah tauhid.

Monday, February 19, 2018

Catatan HSI - Belajar Tauhid - Si1.H01





Mengapa Kita Wajib Belajar Tauhid

Belajar tauhid merupakan kewajiban setiap muslim baik laki-laki maupun wanita, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia dan jin yaitu hanya untuk bertauhid, yaitu mengesakan ibadah kepada Allah, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” QS. Ad Dzariyat 56. 

Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus para rasul kepada setiap umat, tujuannya adalah untuk mengajak mereka kepada tauhid, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman “dan sungguh telah kami utus kepada setiap umat seorang rasul yang berkata kepada kaumnya : sembahlah Allah dan jauhilah taghut” QS. An Nahl 36.

Makna at-taghut adalah segala sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, oleh karena itu seorang muslim yang tidak memahami tauhid yang merupakan inti ajaran islam, maka sebenarnya dia tidak memahami agamanya meskipun telah mengaku mempelajari ilmu yang banyak.  

Friday, February 16, 2018

Catatan HSI - Pengagungan Terhadap Ilmu - H05




17. Membela ilmu dan menolongnya.

Ilmu memiliki kehormatan yang mengharuskan penuntutnya dan ahlinya untuk membela dan menolongnya, bila ada yang berusaha untuk merusaknya, oleh karena itu para ulama membantah orang yang menyimpang, bila jelas penyimpangannya dari syariat siapapun dia, yang demikian untuk menjaga agama dan menasihati kaum muslimin, mereka memboikot seorang mubtadi’ yaitu seorang yang membuat bid’ah didalam agama, tidak mengambil ilmu dari mereka kecuali dalam keadaan terpaksa dan lain lain. Semuanya dilakukan untuk menjaga ilmu dan membelanya.


18. Berhati hati dalam bertanya kepada para ulama.

Seorang penuntut ilmu hendaknya memperhatikan 4 perkara didalam bertanya :
  1. Bertanya untuk belajar, bukan ingin beradu argumen, karena orang yang niatnya tidak baik didalam bertanya akan dijauhkan dari berkah ilmu itu sendiri.
  2. Bertanya tentang sesuatu yang bermanfaat.
  3. Melihat keadaan gurunya, tidak bertanya pada seorang guru apabila guru dalam keadaan tidak kondusif untuk menjawab pertanyaan.
  4. Memperbaiki cara bertanya, seperti menggunakan kata-kata yang baik mendoakan untuk sang guru sebelum bertanya, menggunakan panggilan penghormatan dan lain-lain.



19. Cinta yang sangat kepada ilmu.

Tidak mungkin seseorang mencapai derajat ilmu, kecuali apabila kelezatan dia yang paling besar ada didalam ilmu, dan kelezatan ilmu bisa didapatkan dengan 3 perkara :
1. Mengeluarkan segenap tenaganya dan kesungguhannya untuk belajar.
2. Kejujuran didalam belajar.
3. Keikhlasan niat.

20. Menjaga waktu didalam ilmu.

Seorang penuntut ilmu tidak menyianyiakan waktunya sedikitpun, menggunakan waktu untuk ibadah dan mendahulukan yang afdhol diantara amalan-amalan, sebagian salaf dahulu ada yang muridnya membaca kitab kepada beliau, sedangkan beliau dalam keadaan makan, yang demikian adalah untuk menjaga waktunya jangan sampai tersia-sia dari menuntut ilmu.

40 Hadist Seputar Keluarga Samawa (Bagian 3)

 ﷽ Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi hafizahullohuta'ala Masjid Al-Aziz  Jl. Soekarno Hatta No. 662 Bandung Hadist 11 : Doa Orangtua Bu...