﷽
Prof. Petro Petrini Seorang neorolog di Fakultas Kedokteran Universitas of Pisa, Italia dia meneliti pengaruh sikap memaafkan dan toleran terhadap kinerja otak. Dia berhasil membuktikan bahwa sikap memafkan dan toleran mampu membuat kondisi kesehatan menjadi lebih baik. bersama nya juga seorang guru besar DR. Muhammad Mahmud Abdul Kadir menulis dalam makalahnya puasa-chemical atau puasa ditinjau dari sisi kimia dan keajaiban pituitary ( kelenjar bawah otak );
Prof. Petro Petrini Seorang neorolog di Fakultas Kedokteran Universitas of Pisa, Italia dia meneliti pengaruh sikap memaafkan dan toleran terhadap kinerja otak. Dia berhasil membuktikan bahwa sikap memafkan dan toleran mampu membuat kondisi kesehatan menjadi lebih baik. bersama nya juga seorang guru besar DR. Muhammad Mahmud Abdul Kadir menulis dalam makalahnya puasa-chemical atau puasa ditinjau dari sisi kimia dan keajaiban pituitary ( kelenjar bawah otak );
”marah, benci, atau dengki terhadap orang lain dapat merusak seseorang karena pesan marah, benci dan dengki tadi akan di sebar dan di pindahkan ke seluruh sisi sisi otak bagian atas dan diterima pusat pusat kimia otak, lalu berinteraksi dengannya”
Pesan tadi dibawa lagi dengan proses kimia yang amat ajaib ke organ yang disebut Hypotalus. Disana pesan dibawa ke kelenjar Puitary yang bertugas menyemprotkan hormon hormon utama ke dalam darah ( yang membawa semua perintah ke kelenjar kelenjar hormon dalam tubuh dan bertugas menstimulus pengeluaran hormon ).
Pada saat kemarahan memuncak , kelenjar adrenal mengeluarkan hormon hormonnya berdasarkan perintah yang diterima dari kelenjar Pituitary. Kelenjar ini pun mengeluarkan kelenjar Adrenalin, kelenjar Costisone dan hormon hormon lain yang dapat merusak proses kimia tubuh dan memorak porandakan jaringan jaringan tubuh. Tubuh menjadi mudah terserang penyakit seperti angina pectoris ( kejang jantung ), arteriosclerosis ( penyempitan pembuluh nadi/pengerasan nadi ), diabetes, peningkatan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Memaafkan ternyata dapat menghindarkan dampak negatif terhadap akal dan fisik manusia
Al ‘arof : 199 Al Furqon ( 25 ) : 63
من كتم غيظا وهو قادر على ان ينفذه دعاه الله على رأوس الخلائق حتى يخيره من الحور العين يزوجه منها ماشاء
( barang siapa menahan marah padahal ia mampu meluiapkan, Alloh swt akan memanggilnya di atas kepala para makhluk sehingga Alloh swt menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia inginkan agar dijadikan pasangannya. ( HR. Ashabus sunan ) dan ternyata salah satu tanda orang bertaqwa adalah senantiasa memafkan kesalahan orang lain ( Ali Imron : 133-134 )
”Contoh wanita yang tidak mampu memafkan suaminya yang telah mengkhianatinya, dia minta penceraian sementara suaminya serius minta maaf dan kesempatan kedua, akan menimbulkan kesedihan dengan presentasi yang cukup tinggi dan bisa mempengaruhi keseimbangan seseorang baik jiwa ataupun sarafnya”
”Seorang yang sejak kecil dibatasi oleh orang tua, dilarang, dikasari, dikritik, sehingga menjadi seorang yang peragu dan selalu membenci orang tuanya. Hidupnya akan sulit mendapatkan arti kesenangan karena kelenjar dendoleron yang membarikan rasa nyaman tidak berproduksi. Begitu dia bisa memaafkan orang tuanya (forgive of Other) maka kelenjar dendioleron langsung mengalir”
”seorang yang mendendam pada orang lain termasuk masalah seksual harrassment, pelecehan dan lain lain, seorang yang memikul beban hati dalam jangka panjang akan mengalami sakit fisik seperti fatty lever, stroke dan lain sebagainya, hingga dia bisa melakukan forgive of self, memaafkan diri sendiri, sehingga kelenjar endorphine sebuah kelenjar yang dibutuhkan untuk membuat bahagia dan senang aktif seketika”
Wallohu'alam